RN - Pencarian 11 anak buah kapal (ABK) KM Teman Niaga yang tenggelam di Selat Makassar, Senin (22/8/2022), terhambat dengan tinggi gelombang yang bisa mencapai 3 meter.
Hingga memasuk hari ketiga, ke-11 ABK itu belum diketemukan.
Kepala Kantor Basarnas Banjarmasin, Al Amrad mengatakan, selain gelombang tinggi tim juga dihadapkan dengan badai dan angin kencang di tengah laut.
BERITA TERKAIT :Artis Tajir, Bisnis Prilly Latuconsina Dari Klub Bola Hingga Toko Roti
Rencana Angel Di Maria Usai Gantung Sepatu
"Korban belum bisa ditemukan karena cuaca sedang tidak bersahabat, terjadi badai di laut, gelombang besar mencapai tiga meter dan kecepatan angin mencapai 43 knot," ujar Al Amrad kepada wartawan, Minggu (28/8/2022) malam.
Demi keselamatan anggota dan relawan, jelas dia, pencarian hari Minggu terpaksa dihentikan menunggu cuaca membaik. Hari ini kembali dilanjutkan.
Dalam pencarian ABK KM Teman Niaga, unsur patroli Bakamla KN Ular Laut-405 turut tergabung dalam tim SAR gabungan .
Memasuki hari ketiga, KN Ular Laut yang dikomandani Letkol Bakamla Umar Dhani menyisir sekitar kapal tenggelam yaitu 96 NM heading 123° dari tujuan Biringkasi.
Personel KN Ular Laut-405 terus berupaya mencari korban dengan menggunakan peralatan teropong dan perhitungan arus air laut guna memperkirakan korban terbawa arus air laut.
Berdasarkan keterangan korban selamat, KM Teman Niaga yang mengangkut semen tujuan Kotabaru menuju Makassar (Biringkasi) mengalami kecelakaan yang disebabkan cuaca buruk pada Senin (22/8/2022) pukul 22.00 WITA.
Empat korban berhasil diselamatkan setelah ditolong Dharma Fery 3 saat melintas pada Kamis (25/8/2022). Korban diselamatkan dalam kondisi bertahan di atas sekoci terbalik milik KM Teman Niaga.
Saat ini, tim SAR gabungan terus berupaya mencari 11 korban yang belum diketemukan.