RN - Turnamen golf berakhir kisruh. Para peserta yang mengaku mengikuti acara Komando Nasional Resimen Mahasiswa (Menwa) Indonesia Charity Turnamen Golf Semarak HUT Kemerdekaan RI ke-77 kecewa.
Peserta menuding kalau acara turnamen tersebut terburuk. Buruknya acara tersebut menjadi viral. Apalagi turnamen itu adalah Piala Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
Salah satu peserta, Jeje Nurjaman mengatakan, acara turnamen tersebut sangat buruk. “Saya sudah lebih 20 tahun main dan minimal sebulan sekali ikut turnamen golf. Event ini sangat mengecewakan, ini pengalaman terburuk saya mengikuti turnamen,” ungkap Jeje dikutip dari media online, Selasa (30/8).
BERITA TERKAIT :Suswono Gagal Nyaleg Diplot Menjadi Cawagub RK Lewat KIM Plus
RK OTW Pilkada Jakarta, Angin Surga Untuk Babah Alun
Terlebih, lanjutnya, panitia mengatas namakan Piala Wagub DKI Jakarta. Dan diproposal serta undangan panitia mencantumkan logo Pemprov DKI Jakarta.
“Kacau, makan kita harus bayar sendiri. Padahal sudah bayar tiket yang lumayan, sangat memalukan sekali,” tegas Jeje yang juga Wakabid Hubungan Kelembagaan Pemerintah PB Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) ini.
Di event turnamen golf lain kata dia, panitia harus datang lebih awal. Bertanggung jawab untuk memberikan fasilitas minimal makan, piala dan juga doorprize.
“Tidak seperti Menwa Turnamen, abal-abal,” tegas Jeje yang juga Anggota Pembina Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Jakarta yang komentarnya boleh dikutip saat wartawan konfirmasi lewat WhatsApp (WA).
Hingga berita ini diturunkan belum ada klarifikasi dari pihak panitia.
Selain Jeje, Ketua Bamus Betawi, Zainuddin MH yang akrab disapa Haji Oding juga kesal. Turnamen yang digelar di kawasan Gunung Geulis, Bogor, Jawa Barat itu membuat para peserta kesal dan kecewa.
Sebab panitia menghilang dari lokasi saat pertandingan masih berlangsung. Menurut Oding keanehan sudah sejak awal terlihat. Saat peserta datang, tidak ada panitia yang menyambut untuk registrasi.
Sehingga akhirnya jam pertandingan molor dari jadwal yang ditentukan. Tidak sampai disitu, saat pertandingan masih berlangsung panitia pun sudah meninggalkan lokasi.
“Panitia gak bermutu, bikin malu Gubernur dan Wagub saja. Untuk makan saja, peserta harus merogoh kocek sendiri. Hingga akhirnya peserta yang tidak menemukan lagi panitia di lokasi, pulang dengan kesal karena jangankan piala, hadiah doorprize pun dibawa kabur," sindir Haji Oding.
Di tempat terpisah, perwakilan panitia hanya meminta maaf melalui aplikasi pesan singkat. Padahal peserta sudah mengeluarkan uang jutaan rupiah.