RN - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep ogah memaksakan kehendak Golkar. Kaesang sudah pasrah jika tidak berduet dengan Jusuf Hamka untuk maju sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
Diketahui, Kaesang lebih kuat di Jawa Tengah ketimbang di Jakarta. Jika maju di Jakarta, Kaesang bakal keok dengan Anies Baswedan.
Bahkan nama Kaesang juga kalah dari Ahok. Hingga kini Jusuf Hamka atau Babah Alun belum bisa mendapatkan teman koalisi.
BERITA TERKAIT :Peluang Dharma Kun Selubang Jarum, Pendukung Jangan Ngoyo Deh
Pilkada DKI Dua Putaran, Klaim Pendukung RIDO Menang Satu Putaran Mimpi
Partai masih ragu dengan pengusaha jalan tol itu walalupun dia banyak duit. "Saya kira juga enggak masalah ya, karena itu kan urusan dapurnya Golkar," kata Kaesang saat ditemui di Arena Gaskan Minisoccer, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (29/7).
Kaesang juga tidak keberatan jika akhirnya Jusuf Hamka justru dicalonkan menjadi gubernur Jakarta pada pilkada tahun ini.
Saat ditanya siapa yang akan didukung PSI untuk maju memperebutkan kursi di Jakarta? Kaesang mengaku belum bisa membeberkan hal tersebut.
Sebelumnya, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menyodorkan nama Babah Alun, sapaan Jusuf Hamka, menjadi calon wakil gubernur Jakarta mendampingi Kaesang Pangarep sebagai calon gubernur Jakarta.
Namun seiring berjalannya waktu, Babah Alun yang berstatus sebagai kader mendapatkan perintah dari Golkar berupa instruksi untuk menjadi calon gubernur dan calon wakil gubernur pada Kamis (19/7).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar Lodewijk F Paulus menjelaskan surat instruksi itu menuntut Jusuf Hamka untuk membangun koalisi yang akan dijadikan kekuatan politik dalam memperebutkan kursi gubernur Jakarta.
Tidak hanya itu, Jusuf Hamka juga diinstruksikan untuk mencari gubernur ataupun calon wakil gubernur yang dianggap layak untuk mendampinginya.
Di saat yang sama, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan selama satu bulan ke depan pihak Golkar akan menilai capaian survei dan jejaring koalisi yang telah dibentuk Jusuf Hamka.
Jika dalam penilaian Golkar dirasa sudah layak, maka partai akan memberikan surat keputusan (SK) pertanda Jusuf Hamka secara sah menjadi calon yang diusung Golkar. "Nah kalau enggak dapat apa-apa ya sudah enggak jadi calon kan gitu," kata Doli.