RN - Ulah Tajudin Tabri viral. Dia dicap netizen zebagai DPRD paling arogan Se-Indonesia.
Tajudin adalah Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Jawa Barat dari Fraksi Golkar. Dia juga menjabat sebagai Bendahara DPD Golkar Depok.
Dalam video yang beredar luas di laman media sosial, Tajudin terlihat meminta seorang sopir truk untuk melakukan push up dan berguling-guling di jalan raya.
BERITA TERKAIT :Tol Cipali Rawan Begal, Viral Komplotan Maling Ban Serep Kejar-Kejaran Dengan Polisi
Live TikTok Jangan Asal Jeplak, Ratu Entok Masuk Bui Akibat Sebut Yesus Potong Rambut?
Tak hanya itu, dalam video yang beredar juga tampak Tajudin menginjak punggung si sopir saat melakukan push up. Aksi Tajudin ini sendiri terjadi di Jalan Raya Krukut, Limo, Depok. "Layak dapat gelar DPRD paling arogan se indonesia," tulis netizen.
Usai videonya viral, politisi partai Golkar itu memberikan klarifikasi soal aksinya tersebut. Ia mengaku khilaf melakukan aksi tak terpuji tersebut.
“Saya melampaui batas kewenangan saya, bukan tugas saya menghukum itu, tapi didasari kekhilafan saya,” kata Tajudin.
Sementara Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok Farabi Arafiq menyatakan perbuatan itu tidak dibenarkan.
"Menanggapi video viral HTJ (Tajudin Tabri ) pada sopir truk, saya Ketua DPD Partai Golkar sangat menyesalkan kejadian tersebut," kata Farabi, Jumat (23/9).
Pihaknya langsung mengambil langkah cepat yaitu dengan melayangkan surat panggilan kepada Tajudin. Mereka juga langsung membuat tim investigasi untuk melakukan pendalaman.
"DPD Partai Golkar telah melakukan pemanggilan terhadap yang bersangkutan melalui surat untuk selanjutnya dilakukan proses secara kepartaian sesuai AD/ART partai Golkar," ungkapnya.
Tajudin bisa terancam dikenakan sanksi berat berupa pemecatan. Namun Farabi belum tahu sanksi apa yang akan dijatuhkan.
"Yang bersangkutan dapat dikenai sanksi tegas sesuai derajat kesalahannya dari yang ringan sampai pada pemecatan, tergantung pada hasil investigasi tim khusus dan klarifikasi dari yang bersangkutan," ucapnya.
Sementara Tajudin mengaku aksinya itu karena khawatir jika truk dibiarkan melintas di ruas jalan tersebut akan merusak pipa gas.
“Kalau pipa itu jebol, mati itu orang sekampung,” jelas Tajudin.
Dalam penjelasannya, Tajudin membantah bahwa ia menginjak si sopir atau melakukan aksi kekerasan lainnya.
“Itu saya enggak injak, cuma push up sama guling-guling,” katanya.
Tajudin pun mengatakan bahwa dirinya sudah bertemu dengan sopir serta pemilik truk dan menyampaikan permintaan maaf.