Jumat,  29 November 2024

Idih, Warga Depok Dan Bogor Jorok-Jorok, Buang Sampah Di Ciliwung

RN/NS
Idih, Warga Depok Dan Bogor Jorok-Jorok, Buang Sampah Di Ciliwung
Sampah di Ciliwung.

RN - Sampah yang melintas di Kali Ciliwung ternyata numpuk. Dalam sehari bisa mencapai 52 ton.

Sampah tersebut terdiri dari plastik, kasur, bantal hingga kotoran manusia. Warga setempat mengaku, kalau sampah itu banyak dari Depok dan Bogor.

"Dari Depok dan Bogor pak," ungkap warga TB Simatupang yang rumahnya dekat Kali Ciliwung kepada wartawan, Senin (26/9).

BERITA TERKAIT :
Usai Nyoblos Ke Banjiran, 51 RT di Jakarta Kelelep
PKS Mulai Dibenci Di Depok, Imam Tumbang Dan Ahmad Syaikhu Jeblok 

Hal senada diucapkan Sukri. Warga Condet yang rumahnya dekat Ciliwung mengakui, kalau sampah tersebut diduga berasal dari Depok.

Sementara Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup (LH) membangun saringan sampah di bantaran Kali Ciliwung segmen TB Simatupang, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Hal itu sebagai upaya pengendalian sampah yang menjadi salah satu penyebab banjir di Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebut, sebanyak 52 ton sampah per hari melintasi Kali Ciliwung. Diketahui Kali Ciliwung juga melintasi sejumlah kawasan mulai dari hulu di kawasan Bogor, Depok, dan hilir di laut Jakarta.

"Sebagai informasi, timbunan sampah yang lewat di segmen Sungai Ciliwung ini adalah sebesar 52 ton per hari. Kira-kira ini setara dengan 1 bus Transjakarta jenis tronton per hari. Nah, bisa dibayangkan banyaknya sampah yang masuk, 52 ton per hari," kata Anies usai menijau proyek saringan sampah di Kali Ciliwung segmen TB Simatupang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (26/9/2022).

Ia melanjutkan, kalau hal ini dibiarkan tiap bulan akan berada di pintu air Manggarai dengan jumlah yang fantastis. "Karena itulah disiapkan pengolahannya di sini," ucapnya.

Anies berharap dengan dibangunnya saringan sampah dapat mencegah sampah kayu, bambu, hingga lemari yang terbawa banjir Ciliwung masuk ke kota.

"Nah harapannya ini (saringan sampah) akan bisa mengendalikan sampah untuk tidak masuk ke dalam kota," ucap Anies.

Ia menegaskan fungsi Pintu Air Manggarai masih sama. Namun, beban Pintu Air Manggarai akan berkurang dengan Saringan Sampah Kali Ciliwung segmen TB Simatupang.

"Di Manggarai tetap seperti sekarang, tapi beban di Manggarai akan lebih berkurang karena penyaringannya di sini. Ada dua saringan sehingga harapannya nanti beban di Manggarai akan dramatis," tutur Anies.

Sebagai informasi, pembangunan saringan sampah di Kali Ciliwung menelan anggaran Rp195 miliar dan ditargetkan rampung pada Desember 2022.