RN - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan sudah kelar kerja. Ketua TGIPF Mahfud MD akan lapor ke Jokowi hari ini (Jumat 14/10).
Mahfud memastikan bahwa laporan tersebut akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) besok, Jumat (14/10/2022).
Diketahui, desakan agar Ketum PSSI Iwan Bule muncul. Gerakan publik meminta Iwan Bule bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan. Bahkan, netizen membuat petisi soal Iwan Bule.
BERITA TERKAIT :Ole Romeny Bela Skuad Garuda Maret 2025
Ole Romeny Lagi Dirayu Untuk Libas Jepang
"Kamis (13/10/22) sore TGIPF Tragedi Sepakbola Kanjuruhan sudah merampungkan tugasnya sesuai dengan Keppres No. 19 Tahun 2022," kata Mahfud dalam cuitannya melalui akun Twitter pribadinya @mohmahfudmd seperti dikutip, Kamis malam.
Meski demikian, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) ini mengatakan, isi laporan tersebut belum bisa disampaikan ke masyarakat. Sebab, jelas dia, harus terlebih dahulu diserahkan kepada Presiden.
"Minta maaf kepada pers isi laporan belum bisa dibuka ke publik sebelum laporan tersebut disampaikan kepada Presiden. Jumat siang besok TGIPF akan menyerahkan laporan kepada Presiden," tegas dia.
Adapun laporan tersebut berisi tentang kesimpulan terkait tragedi Kanjuruhan dan rekomendasi mengenai tata kelola sepak bola nasional. TGIPF telah bekerja selama sepekan terakhir untuk mengumpulkan bukti-bukti di lapangan.
"Jadi kalau dulu kami minta satu bulan, Presiden menyatakan kalau bisa dua minggu, kami Insyaallah lebih cepat lagi 10 hari saja. Artinya, hari Jumat ini sudah bisa diserahkan," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Selasa (11/10/2022).
TGIPF pun sudah memanggil sejumlah pihak terkait untuk meminta keterangan soal penyelenggaraan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022) lalu. Pihak-pihak yang dipanggil antara lain, LPSK, PSSI, PT LIB, Direktur Programing Indosiar, dan masyarakat sipil.
Menurut Mahfud, TGIPF pun akan berkoordinasi dengan FIFA jika ada sesuatu yang perlu dikoreksi terkait penetapan aturan oleh federasi internasional itu.
"Bila ada sesuatu yang perlu dikoreksi terkait dengan aturan yang ditetapkan oleh FIFA di dalam pelaksanaan di lapangan dengan kami, maka konsolidasinya ditingkat kami akan kita bicarakan dengan pihak FIFA yang akan mengutus timnya ke sini untuk melakukan penataan ulang terhadap persepakbolaan di Indonesia," ungkap dia.