RN - Kota Bogor, Jawa Barat lagi jadi langganan bencana. Dalam beberapa bulan, kota hujan yang dipimpin Bima Arya itu selalu terjadi bencana.
Sebanyak 122 bencana alam melanda Kota Bogor selama Agustus 2022. Terbanyak, bencana yang terjadi karena hujan deras dan angin kencang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor jumlah bencana tersebut terdiri dari 73 kejadian tanah longsor, 8 banjir, 3 angin kencang, 18 bangunan roboh, 1 kebakaran, 17 pohon tumbang, 1 orang hanyut, dan 1 penyelamatan hewan.
BERITA TERKAIT :Diprediksi Bakal Diguyur Hujan, Walikota Jaksel Tingkatkan Kesiapsiagaan Terhadap Bencana
Diapit Dua Gunung, 24 Kecamatan Di Kabupaten Bogor Rawan Longsor Dan Banjir
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Said Muhamad Mohan, menghadiri rapat siaga bencana yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Dalam rapat tersebut, Mohan mengingatkan kepada jajaran Pemkot Bogor bahwa penyelenggaraan penanggulangan bencana sudah diatur dan diamanatkan didalam Peraturan Daerah (Perda) nomor 1 tahun 2018.
“Kita punya perda nomor 1 tahun 2018 tentang penyelenggaraan penanggulangan bencana. Nah ini guidance sebetulnya jelas, kita tinggal buka lagi apa saja yang menjadi kewenangan pemerintah kota, disitu kita harus tanggap,” ujar Mohan, Jumat (14/10).
Lebih lanjut, Mohan juga meminta agar seluruh SKPD Kota Bogor mempercepat penyerapan anggaran yang sudah dituangkan didalam APBD 2022. Terutama penyerapan anggaran yang berdampak langsung kepada masyarakat, mulai dari pembangunan fisik sampai bantuan sosial.
Mohan juga menginformasikan kepada Wali Kota terkait Biaya Tidak Terduga (BTT) untuk APBD Perubahan 2022 mengalami kenaikan signifikan. Sehingga untuk melakukan penanggulangan bencana bisa lebih leluasa dan memaksimalkan anggaran yang ada.
“Jangan sampai anggaran yang sudah disiapkan menjadi SILPA karena kita tidak tanggap, apalagi kita juga sudah menyiapkan BTT yang cukup tinggi. Sekaligus proses birokrasi yang ada perlu dipangkas dan dipermudah mengingat kondisi kita yang saat ini tengah siaga bencana, agar masyarakat bisa mendapatkan intevensi dengan cepat,” ujar Mohan.
Terakhir, Mohan mengingatkan kembali Pemkot Bogor untuk menindaklanjuti SK bencana yang sudah dikeluarkan oleh BPBD agar masyarakat yang terdampak bencana bisa segera mendapatkan intervensi APBD. Mengingat masih banyak SK bencana yang dikeluarkan sejak Agustus belum ditindaklanjuti.
“Sekalian saya melaporkan SK bencana yang dikeluarkan oleh BPBD terus kami monitor, masih banyak yang belum terintervensi bencana-bencana yang sudah terjadi pada Agustus dan September. Nah sekarang masuk lagi kita. Ini perlu kerjasama semua pihak, mulai dari wilayah dan dinas teknis dan kami dari DPRD akan mendukung penuh pemkot bogor untuk mempercepat akselerasi tersebut,” pungkasnya.
Dalam rapat siaga ini, dihadiri oleh unsur Forkopimda Kota Bogor, jajaran kepala dinas, camat dan lurah se-Kota Bogor. Bahkan masukan dan keluhan masyarakat juga ditampung langsung melalui siaran Youtube dan sosial media lainnya.