Sabtu,  30 November 2024

Berat Kalau Maju 2024, Modal Erick Thohir Cuma 2,1 Persen

RN/NS
Berat Kalau Maju 2024, Modal Erick Thohir Cuma 2,1 Persen

RN - Menteri BUMN Erick Thohir masih berat. Modalnya untuk berlaga di 2024 masih di bawah 5 persen.

Walau waktu masih dua tahun lagi, tapi dengan modal di bawah 5 persen tentunya belum bisa mendongkrak elektabilitas Erick.

Direktur Riset dan Kajian Lingkaran Suara Publik (LSP) Indra Nuryadin menyebut bahwa Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto masih berada di urutan paling atas dalam tangga survei oleh lembaganya.

BERITA TERKAIT :
Warisan Mulyono Bikin Pusing, Dampaknya Makan Bergizi Gratis Dipotong Jadi Rp 10 Ribu Per Porsi
Beda Dengan Jokowi, Prabowo Tancap Gas Tanpa Pecitraan Dan Bawa Oleh-Oleh Investasi

"Survei ini menegaskan elektabilitas Prabowo masih berada di posisi teratas dengan perolehan 31,8 persen. Disusul oleh Ganjar 20,4 persen, Anies 11,7 persen, dan capres lainnya," kata Indra dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu (15/10/2022).

Adapun tingkat elektabilitas 17 nama yang masuk dalam radarnya, antara lain,Prabowo Subianto (31,8 persen), Ganjar Prabowo (20,4 persen), Anies Rasyid Baswedan (11,7 persen), Ridwan Kamil (10,5 persen), Agus Harimuti Yudhoyono (7,2 persen), dan Puan Maharani (2,9 persen).

Berikutnya Sandiaga Uno (2,1 persen), Erick Thohir (2,1 persen), Khofifah Indar Parawansa (1,9 persen), Muhaimin Iskandar (1,6 persen), Airlangga Hartarto (1,2 persen), Mahfud MD (0,9 persen), Andika Perkasa (0,6 persen), Surya Paloh (0,3 persen), La Nyalla Mahmud Mattalitti (0,2 persen), Zulkifli Hasan (0,2 persen), Ahmad Syaikhu (0,2 persen), dan undecided voters (4,2 persen).

Ketika mengukur tingkat elektabilitas itu, pihaknya melakukan tiga simulasi. Pertanyaan elektabilitas dibuat dengan tidak memasukkan beberapa tokoh, seperti Sandiaga Uno, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan ke dalam format pertanyaan tertutup. Hasilnya masih menempatkan Prabowo sebagai pemuncak elektabilitas.

Pada pertanyaan simulasi yang tidak menyertakan Sandi, meskipun tidak signifikan terjadi pergeseran pemilih. Elektabilitas Prabowo bertambah 0,5 persen, Ganjar bertambah 0,3 persen, dan Anies bertambah 0,1 persen jika dibandingkan dengan perolehan elektabilitas pertanyaan sebelumnya.

Pertanyaan yang tidak memasukkan Ganjar pergeseran pemilih kembali terjadi dan kemungkinan besar pergeseran dipengaruhi oleh pemilih Ganjar. Elektabilitas Prabowo juga meningkat 3,9 persen, sementara Ridwan Kamil naik ke posisi kedua bertambah 1,1 persen.

Limpahan dari Ganjar mungkin paling banyak diperoleh oleh Puan Maharani, ada lonjakan sebesar 4,6 persen dari 2,9 persen menjadi 7,5 persen. Masih ada pemilih Ganjar yang memilih calon lainnya dan ada 12,0 persen yang belum menentukan pilihannya.

Lalu simulasi yang tidak memasukkan Anies pergeseran kembali terjadi, elektabilitas Prabowo bertambah 2,8 persen, Ganjar bertambah 0,2 persen, dan Ridwan Kamil bertambah 1,9 persen dari elektabilitas yang menyertakan semua calon.

"Simulasi ini menunjukkan pergeseran elektabilitas dari Ganjar dan Anies ini juga menunjukkan bahwa Prabowo dapat diterima baik oleh pemilih Ganjar maupun pemilih Anies," ujarnya.

Indra melanjutkan, "Kesan Prabowo sebagai tokoh pemersatu dapat diterima. Simulasi ini juga menemukan bahwa pemilih Ganjar juga cukup banyak beralih ke Puan bila Ganjar tidak dimasukkan dalam pertanyaan."