Jumat,  26 April 2024

Hari Osteoporosis Nasional

Menkes: Biasakan Olahraga 30 Menit Sehari di Bawah Sinar Matahari

Tori
Menkes: Biasakan Olahraga 30 Menit Sehari di Bawah Sinar Matahari
Menteri Kesehatan Budi Sadikin Gunadi bersama Ketua Umum Perwatusi, Anita S. Hutagalung saat peringatan Hari Osteoporosis Nasional di Jakarta, Minggu (23/10/2022)/Perwatusi

 

RN - Osteoporosis atau penyakit tulang keropos masih menjadi ancaman bagi kehidupan manusia.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengingatkan masyarakat untuk rajin berolahraga serta terpapar sinar matahari untuk menghindari kondisi tersebut.

BERITA TERKAIT :
Korupsi Covid-19 Di Kemenkes, KPK Jangan Ragu Borgol Para Pemain APD?
APD Covid-19 Dikorupsi, Anggota DPR Ihsan Yunus Pakai Masker Ke KPK?

Hadir dalam acara puncak peringatan Hari Osteoporosis Nasional (HOS) di Plaza Utara Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (23/10/2022), Menkes Budi mengatakan, musuh orang lanjut usia itu tidak mau bergerak ke luar ruangan. Padahal, vitamin D dibutuhkan agar tulang tidak keropos pada saat mulai menua.

"Jadi aktiflah selalu, termasuk juga otaknya, banyak terjadi demensia segala macam, makanya itu harus terus berpikir, diskusi, terus baca buku," kata Menkes Budi.

Vitamin D berperan dalam menjaga kalsium dan fosfor yang berperan dalam menjaga kepadatan tulang. Sehingga, jika terjadi kekurangan vitamin D dapat menyebabkan berkurangnya kedua mineral itu yang membuat tulang menjadi lebih rapuh dan berisiko terkena osteoporosis.

Kondisi itu bisa dialami oleh semua individu, baik anak-anak maupun orang dewasa. Tapi, osteoporosis lebih sering terjadi kepada perempuan yang memasuki masa menopause.

"Rumusnya gampang kalau Bapak Ibu rajin berolahraga, rajin bergerak itu menghancurkan otot, lemak, tulang diganti dengan yang baru. Olahraga mau jalan, mau naik sepeda, mau apapun terserah," imbaunya.

"Jangan lupa olahraga 30 menit sehari, lima hari dalam seminggu di bawah sinar matahari sebelum jam 9 pagi," pesan Menkes.

Lebih lanjut dia menyampaikan setidaknya ada tiga program Kemenkes ke depan. Pertama, menjaga orang tetap sehat.

"Dulu zaman Pak Haryono jadi menteri programnya banyak balita, bayi, ibu-ibu karena populasi Indonesia masih muda. Kalau Bapak Ibu berdiri di sini dulu ramainya kan anak-anak muda, sekarang orang-orang tua pun meramaikan GBK. Memang populasi Indonesia sudah menua," tuturnya.

Sehingga, kata Menkes, program kedua Kemenkes adalah menjaga orang-orang tua ini hidup sehat.

"Program ketiga, sekarang apa bahayanya orang lansia? yang mesti dijaga itu apa? Bapak Ibu, manusia itu merupakan evolusi sudah berapa ratus tahun, itu selalu ada regenerasi, istri saya dulu pernah melakukan peeling, biar kulitnya halus, kenapa? karena kulitnya itu dihancurkan untuk digantikan yang baru yang lebih kinclong, nah itu terjadi di semua tubuh kita, rambut juga begitu, kemudian otot. Jadi siklus itu terjadi di setiap komponen hidup kita," urainya.

Ketua Umum Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi), Anita A Hutagalung memaparkan, di Indonesia, osteoporosis sudah dalam tingkat yang patut diwaspadai, yaitu mencapai 19,7 persen dari populasi jumlah penduduk.  

"Di mana satu dari tiga wanita dan satu dari lima pria di Indonesia terserang osteoporosis atau keretakan tulang," jelas Anita.

Melalui peringatan tahun ini dengan mengusung tema 'Indonesia Bergerak: Tulang Kuat Jantung Sehat', diharapkan masyarakat turut serta menurunkan angka osteoporosis dengan membiasakan olahraga, diet untuk kesehatan tulang, dan menghindari gaya hidup tidak sehat.

"Perwatusi adalah organisasi yang saya yakini akan menjadi bagian melahirkan dan mempersiapkan bangsa yang besar, generasi yang siap mengawal dan mendampingi generasi emas. Saya tidak mengatakan Perwatusi isinya orang sepuh-sepuh, karena saya di usia 50 oleh dokter dicap mengidap osteoporosis, Jadi ini terjadi karena kelalaian dan kemalasan," ungkapnya.

Oleh karena itu, gerakan lawan osteoporosis yang digaungkan Perwatusi di berbagai daerah di Indonesia diharapkan betul-betul menjadi pedobrak untuk mengubah gaya hidup. "Kalau sekarang di atas usia 50, 60, bukan lagi usia lanjut. Kita-kita masih masuk usia produktif karena rentang hidup sekarang sudah jauh lebih baik, tetapi mari kita bersma-sama mempersiapkan diri kita menjadi generasi mengantarkan generasi muda kita menuju 204, generasi emas, dan kita masih ada dan kuat untuk bersama-sama mendampingi mereka," tandas Anita S. Hutagalung.

Dalam rangka peringatan HON ini Perwatusi dengan dukungan penuh PT Sanghiang Perkasa (KALBE Nutritionals) melalui produknya, Entrasol juga menggelar pemeriksaan kepadatan tulang dan massa otot secara serentak di empat kota dan 47 kabupaten di 12 provinsi. Kegiatan ini berhasil tercatat di Museum Rekor Dunia MURI sebagai rekor peserta terbanyak yang diperiksa dengan alat Osteosys.

Group Business Unit Head Adult Nutrition KALBE Nutritionals, Christofer Samuel Lesmana mengatakan, acara ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan menggerakkan masyarakat untuk menjaga kesehatan tulangnya. "Sehingga di masa depan masyarakat dapat menjaga kesehatan melalui aktivitas fisik dan nutrisi yang tepat setiap hari guna mencegah osteoporosis," ucap Christofer.