Jumat,  19 April 2024

Konflik Juga Bisa Bawa Berkah, Ini Fakta Untuk PDIP & NasDem

RN/NS
Konflik Juga Bisa Bawa Berkah, Ini Fakta Untuk PDIP & NasDem

RN - Konflik tidak selamanya menjadi petaka. Buktinya, parpol yang saat ini sedang silang pendapat ada yang dapat berkah.

Terlihat dari survei nasional lembaga Populi Center. Urutan pertama ada PDIP dengan 15,7 persen, Gerindra dengan 12,6 persen, Golkar dengan 10,3 persen, PKB dengan 7,8 persen, Nasdem dengan 7,3 persen, PKS dengan 6,4 persen, dan Partai Demokrat dengan 6,3 persen.

Meski PDIP menempati urutan pertama, elektabilitas partai besutan Megawati Soekarnoputri ini mengalami penurunan dibandingkan pada Juli 2022, yakni 21,2 persen. Penurunan juga terjadi pada Partai Gerindra, Golkar, dan PKB dibandingkan Juli lalu masing masing 13 persen, 12,2 persen dan 8,3 persen.

BERITA TERKAIT :
Dasco Sebut Prabowo-Megawati Gak Ada Masalah, Peluang PDIP Koalisi Nih 
Datang Kalau Cuma Butuh, PDIP Sebut Bobby Gak Tau Diri?

Partai Nasdem yang baru saja mengumumkan dukungannya kepada Anies Baswedan mengalami sedikit peningkatan elektabilitas, yakni satu persen, dibandingkan pada Juli lalu 6,3 persen. Partai Demokrat stagnan di angka 6,3 persen dan PKS naik dibandingkan Juli lalu empat persen.

"Dalam konteks partai itu, di beberapa partai walaupun tidak terlalu mencolok, Nasdem alami kenaikan kalau dilihat walaupun hanya 1-2 persen kalau dibandingkan Juli dan Maret," ujar Peneliti Senior Populi Center Usep S. Ahyar dalam rilis Survei Nasional bertajuk Evaluasi Tiga Tahun Kinerja Joko Widodo-KH. Ma'ruf Amin dan Dinamika Politik Menjelang Pemilu Tahun 2024 secara virtual, Rabu (26/10/2022).

Usep menduga kenaikan elektabilitas Nasdem ada hubungan positif dengan pencalonan terhadap Anies Baswedan yang juga mempunyai elektabilitas tinggi di Pilpres 2024. Dalam survei Populi, Anies Baswedan memiliki elektabilitas 29,2 persen atau posisi kedua setelah Ganjar Pranowo dengan 29,7 persen, disusul Prabowo Subianto 27,6 persen.

Dia menyebut, kenaikan ini dipengaruhi efek ekor jas atau coattail effect. "Kalau dilihat pengalaman-pengalaman Pilpres lalu, memang tokoh ini mempunyai coattail effect atau efek ekor jas yang dapat membawa partai yang mendukung itu memiliki potensi untuk menaikkan elektabilitas," ujarnya.

Karena itu, Usep menilai kenaikan elektabilitas ini bisa mendorong partai lain untuk segera menentukan calon presiden (capres).

Sedangkan, partai lainnya mendapatkan angka di bawah 4 persen, yakni PPP dengan tiga persen, disusul PAN dua persen, Perindo 1,5 persen, PSI 0,3 persen, Garuda 0,3 persen, Partai Hanura 0,2 persen, Berkarya 0,2 persen, dan PKPI 0,1 persen.