Minggu,  28 April 2024

Peristiwa Kalideres Disorot

Pernyataan Walikota Jakbar Soal Mobil Dinilai Bikin Gaduh, FPPJ: Jangan Asbun Itu Warga Ente

RN/HW
Pernyataan Walikota Jakbar Soal Mobil Dinilai Bikin Gaduh, FPPJ: Jangan Asbun Itu Warga Ente
Ketua Umum FPPJ Endriansyah saat berbagi kasih dengan warga

RN - Peristiwa kematian satu keluarga yang ditemukan meninggal dunia di Perumahan Citra Garden Kalideres, Jakarta Barat dan keberadaan mobil korban dibelinya pada tahun 2020 berdasarkan keterangan Ketua RT setempat yang tidak ada dilokasi masih dalam penyelidikan pihak di Kepolisian.

Bahkan pihak kepolisian sudah memberitahukan hasil sementara autopsi dari jasad-jasad korban diduga kelaparan berdasarkan pemeriksaan dari tim forensik tidak ditemukan sisa makanan dalam pencernaan para korban.

Yang menariknya Walikota Jakarta Barat Yani Wahyu mengeluarkan pernyataan disejumlah media bahwa para korban baru saja membeli mobil.

BERITA TERKAIT :
Bank DKI Kenalkan Jakarta Tourist Pass Kepada Tim Bola Voli Red Sparks
Digagas LMK dan Ketua RW 13, Program Sampah Berkah Diapresiasi Kasatpel LH Penjaringan

Hal inilah yang menjadi sorotan dari sejumlah organisasi kepemudaan yakni Aliansi Pemuda Jakarta (APJ) dan Forum Pemuda Peduli Jakarta (FPPJ).

Menurut mereka, seharusnya sebagai Walikota, tidak perlu mengeluarkan pernyataan seperti itu. Sampai benar-benar kongkrit penyebab kematian para korban berdasarkan hasil dari pemeriksaan kepolisian. 

Sehingga, pernyataan Yani seolah-olah terkesan melakukan pembenaran atau pembelaan diri.

"Pernyataan Yani membuktikan seorang Walikota Jakarta Barat tidak memiliki empati bahkan simpati terhadap keluarga korban, seharusnya itu selaku pejabat publik menyatakan permohonan maaf, tunjukkan rasa empati bukan melakukan pembenaran," ucap Rahmat Himran selaku Presidum Aliansi Pemuda Jakarta saat ditemui oleh awak media di kawasan Jakarta Barat, Sabtu.(12/11/2022).

Ditambahkan Ketua Umum Forum Pemuda Peduli Jakarta (FPPJ) Endriansyah menyebutkan pernyataan kepemilikan mobil ini tidak didukung oleh bukti-bukti yang kuat. Sehingga terkesan Yani Wahyu Purwoko asal bunyi.

"Harusnya tunggu benar-benar fix penyebab kematian para korban. Bukan mengeluarkan pernyataan yang tidak didukung alat-alat bukti. Ini warga ente, jangan asal bunyi,"ucap pria yang akrab disapa Rian.

Ditegaskan Rian, hasil sementara baru dugaan kelaparan, akan tetapi Walikota Jakarta Barat sudah mengeluarkan asumsi dugaan penyebab kematian bukan karena kelaparan.

"Inikan penyampaian dari pihak Kepolisian berdasarkan hasil pemeriksaan forensik sementara dugaan kelaparan. Jangan langsung buat pernyataan disejumlah media tidak ada indikasi kelaparan atau tidak ada indikasi kekurangan makanan. Kalau bicara pakai data, jangan asal bunyi," tandasnya.

Atas dasar itu, APJ dan FPPJ akan mengumpulkan keterangan-keterangan dari media dan. Apabila sudah terkumpul mereka akan mengadukan masalah ini ke Komisi Aparatur Sipil Negara agar Yani dapat dilakukan pembinaan.