Jumat,  19 April 2024

Benny Minta Izin Tempur ke Presiden Jokowi, Ongen: Tak Layak Pejabat Bicara Seperti Itu

RN/CR
Benny Minta Izin Tempur ke Presiden Jokowi, Ongen: Tak Layak Pejabat Bicara Seperti Itu
Ongen Sangaji -Net

RN - Ketua Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamadani telah memicu keresahan dan situasi menjadi keruh. Demikian ditegaskan Politikus Partai NasDem, Mohamad Ongen Sangaji.

Tindakan Benny itu dilakukan pada Sabtu (26/11) saat beraudiensi dengan Presiden Jokowi di sela-sela penyelenggaraan Silaturahmi Nusantara Bersatu di GBK, Jakarta.

“Apa yang dikatakannya ini juga berbahaya. Nantang tempur. Tempur sama siapa? Memangnya, tempur Benny bisa menang dan memiliki kepal (tangan kuat),” ucap Ongen dalam keteteran tertulisnya, Senin (28/11).

BERITA TERKAIT :
Anies Bakal Pudar Jika Tak Maju Pilkada Jakarta, Tawaran PKS & NasDem Wajib Dipikirkan...
NasDem Dorong Anies, Pilkada Jakarta Bakal Jadi Pilpres Jilid II

“Ini bisa memicu perang saudara dan benturan yang dapat memecah belah anak bangsa,” lanjut dia.

Ongen yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem DKI itu menjelaskan, jika memang ada yang menghina Presiden atau menghujat pemerintah ada Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan aparat kepolisian. 

“Kok, malah ajak tempur sesama anak bangsa. Saat ini Indonesia dalam keadaan baik-baik saja. Tak ada dikhawatirkan untuk tempur. Kalau ingin tempur memang Benny bisa menang. Tempur itu tugasnya TNI,” tegas dia. 

Menurutnya, sangat tidak layak pejabat negara yang juga pembantu Presiden sebagai Ketua BP2MI berbicara seperti itu di depan Presiden Joko Widodo. 

Sebab, ditegaskan dia, apa yang dikatakan Benny ini merupakan bentuk provokasi. “Orang-orang seperti tidak layak duduk dekat Presiden atau jadi pejabat negara. Kerjanya provokasi saja. Memang siapa yang takut sama Benny? Benny itu siapa? Apa bisa tangan kepal? Kalimat Benny itu bahaya, menancing yang belum ada,” tutur Ongen.

Dia menambahkan, bahwa berpolitik itu harus riang gembira, sejuk, santun, dan tenang tidak perlu lakukan provokasi yang membuat keresahan di tengah-tengah masyarakat. “Tempur itu wilayahnya TNI, bukan Benny,” tandasnya.

Sepeti diketahui, vidio audiensi ini viral di media sosial. Berikut cuplikan pernyataan Benny yang dinilai memprovokasi Jokowi itu.

”Kita ini pemenang Pilpres, kita ini besar, tetapi serangan lawan terus. Sarannya adalah amplifikasi program-program dan keberhasilan bapak melalui Kemenkop. Kedua, kita gemes pak ingin melawan mereka. Kalau mau tempur lapangan, kita lebih banyak. Nah, kalau bapak tidak mengizinkan kita tempur di lapangan, melawan mereka, maka penegakkan hukum yang harus….Misalnya, setiap mereka yang selama ini mencemarkan nama baik, menyerang pemerintah, hasut, adu domba, penyebaran kebencian, semua bisa dijerat dengan hukum. Penegakkan hukum ini yang harus dilakukan. Maka Jika tidak, kami kehilangan kesabaran, ya udah kita yang menghadapi mereka di lapangan misalnya”.

#NasDem   #Ongen   #BP2MI