JARI’98 Minta Benny Klarifikasi Motif dan Tujuan Statementnya, Jika Perlu Kinerja dan Jabatannya Dievaluasi
RN - Viralnya video Kepala BP2MI Benny Rhamdani yang meminta izin kepada Presiden Jokowi untuk tempur menimbulkan kegaduhan baru.
Banyak pihak mengecam pernyataan Benny tersebut. Sebab, dikhawatirkan akan memicu perpecahan sesama anak bangsa.
Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI) 98 meminta Kepala BP2MI itu agar segera memberikan klarifikasi dan menjelaskan motif dan tujuan pernyataannya tersebut.
BERITA TERKAIT :Meski Diguyur Hujan, Dukcapil Penjaringan Tetap Gelar Pelayanan di Pos RW 17
Biar Tahu Item Loksem Binaan UMKM, Kelurahan Penjaringan Tebar Data di Website Pemkot Jakut
“Walau Pak Presiden Joko Widodo cuma sebatas mendengarkan saja, tidak digubris pernyataan Benny, tapi sebaiknya yang bersangkutan (red -Benny Rhamdani) segara klarifikasi. Jika memang diperlukan, Presiden Jokowi evaluasi kinerja dan jabatannya,” tegas Ketua Presidium JARI’98, Willy Prakarsa, hari ini.
Willy juga menyatakan, JARI’98 tidak ikut menghadiri acara di GBK karena sedang lakukan kegiatan sosial. Namun JARI’98 mendukung Gebrakan Nusantara Bersatu untuk lepas rindu antara Rakyat dan Presiden Jokowi.
Diketahui, vidio audiensi Kepala BP2MI, Benny Rhamdani viral di media sosial. Berikut cuplikan pernyataan Benny yang dinilai memprovokasi Jokowi itu:
”Kita ini pemenang Pilpres, kita ini besar, tetapi serangan lawan terus. Sarannya adalah amplifikasi program-program dan keberhasilan bapak melalui Kemenkop. Kedua, kita gemes pak ingin melawan mereka. Kalau mau tempur lapangan, kita lebih banyak. Nah, kalau bapak tidak mengizinkan kita tempur di lapangan, melawan mereka, maka penegakkan hukum yang harus….Misalnya, setiap mereka yang selama ini mencemarkan nama baik, menyerang pemerintah, hasut, adu domba, penyebaran kebencian, semua bisa dijerat dengan hukum. Penegakkan hukum ini yang harus dilakukan. Maka Jika tidak, kami kehilangan kesabaran, ya udah kita yang menghadapi mereka di lapangan misalnya”.