RN - Sejumlah warga atau penghuni tetap Apartemen Mutiara yang berada di Jl. Ahmad Yani, Kec. Bekasi Selatan, Kota Bekasi dibuat resah dengan aktivitas kaum remaja yang berseliweran.
Para remaja yang berseliweran tersebut terindikasi menyewa kamar perjam bahkan harian bersama pasangannya. Aktivitas itu membuat warga tetap penghuni Apartemen Mutiara mengaku resah. Disinyalir adanya aktivitas jual beli sek dan narkoba di Apartemen tersebut.
Bahkan di Malam Tahun Baru, Minggu (1/1/2023) kemarin terjadi aksi kriminalitas yakni penusukan terhadap salah satu pengunjung (Penyewa harian).
BERITA TERKAIT :Kena Masalah, Akun Tiktok Herkos Voters Dilaporkan ke Polres Kota Bekasi
Mendekati Pencoblosan, DPRD Kota Bekasi Ingatkan KPU dan Bawaslu Bekerja Profesional
Menurut keterangan Bunga salah satu penghuni tetap yang namanya minta disamarkan mengatakan bahwa dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan ini dirinya terganggu dan resah dengan aktivitas yang terjadi di Apartemen Mutiara dimana terindikasi menjadi tempat prostitusi dan sudah tidak senyaman seperti sebelum-sebelumnya.
"Seperti di lift belum lama ini ada anak ABG yang berbusana minim. Saya sebagai warga dan Penghuni Tetap Apartemen Mutiara merasa risih dengan itu. Kita ingin tegur tapi takut salah," ungkap Bunga merupakan penghuni tetap yang sudah bertahun-tahun tinggal di Apartemen Mutiara kepada radarnonstop.co, Jum'at (6/1/2023).
Itu salah satu yang membuat warga tidak nyaman, lanjut dia, saat tengah malam juga banyak yang ketuk pintu warga mencari kamar sewaannya, karena salah mencari kamar pintu warga yang diketuk-ketuk. Kemudian ada satu kamar yang di sewa oleh beberapa pasang remaja dan mereka masuk kedalam kamar sewaan tersebut.
"Atas kejadian itu hingga kini belum ada tanggapan positif dari pihak manajemen. Yang pasti kita merasa tidak nyaman. Apalagi sering di razia sama pihak Satpol PP namun aktivitas diduga prostitusi itu malah tetap ada dan semakin transparan. Jadinya management Apartemen Mutiara ini seperti membolehkan aktivitas jual beli sex mungkin juga Narkoba. Agen-agen penyewaan juga cuek dengan adanya aktivitas itu. Sering dipanggil dan gelar rapat tetap ada aja agen tersebut melangsungkan bisnisnya. Ini semua efek dari kejadian-kejadian yang sudah terjadi dimana warga penghuni tetap dianggap sebagai Cewek Bokingan," cetusnya dengan nada kesal.
Sebagai penghuni lama, Bunga merasa kecewa dengan pihak Management sekarang ini yang dinilai membiarkan bisnis kotor di Apartemen Mutiara. Namun, ia juga tidak memungkiri bahwa adanya tempat Karaoke dulu dan sampai sekarang ada tapi tidak sampai mengganggu penghuni atau warga tetap di Apartemen Mutiara. Sebab, kalau sekarang ini bisa dibilang sudah sangat vulgar aktivitas remaja di Apartemen Mutiara. Bahkan, katanya, sudah seperti pasar ayam yang menjajakan dagangannya.
"Kita juga sebenarnya tidak mau mengusik bisnis mereka. Tetapi karena sudah mengganggu kenyaman kita dan keluarga ya saya harus bersuara. Kita juga sudah sering mengadu ke pihak Management," tambahnya.
Ia pun berharap kepada Pemerintah dan Dinas-dinas terkait untuk segera mengambil langkah tegas untuk menegur pihak management. Agar Anak-anak warga Apartemen dan generasi penerus tidak rusak. Dirinya meminta untuk segera ditertibkan aktivitas remaja yang semakin hari semakin vulgar. Dan Pemerintah juga harus melarang sewa-menyewa kamar di Apartemen baik harian maupun jam-jaman.
"Kita ingin Pemerintah tertibkan aktivitas terselubung di Apartemen Mutiara. Apalagi belum lama ini ada kejadian kriminal (penusukkan) yang awalnya terjadi di Apartemen Mutiara," cetusnya.
Bunga mengaku, jika malam Sabtu dan malam Minggu di jam-jam 22.00 WIB ke atas itu sudah ramai pasangan remaja yang nyewa kamar di Apartemen Mutiara ini. Saya tidak menuduh pasangan itu mau berbuat mesum di Apartemen. Mungkin ada juga yang tidak. Tetapi ya 70 persen pasangan remaja pasti berbuat asusila di Apartemen Mutiara.
"Apalagi kabar terbaru yang saya dapat bahwa tadi malam anak dari Ketua Ormas GRIB diduga dilecehkan oleh salah satu pengunjung dengan cara mengajak, merayu, memanggil seraya memberikan kode kemaluannya. Ini sudah diluar batas dan jauh dari Visi Kota Bekasi Cerdas, Sehat, Maju, Sejahtera dan Ihsan. Maka dari itu, Pemerintah Kota Bekasi harus memperhatikan betul warga tetap Apartemen. Begitu juga Apartemen lainnya yang ada di Kota Bekasi. Kalau dibiarkan seperti ini, masa depan generasi penerus akan hancur. Kalau melihat Anak-anak yang menyewa kamar itu masih dibawah umur. Dan pihak Manajemen harus memprioritaskan warga penghuni tetap di Apartemen akan kenyamanannya. Apalagi dengan adanya hal tersebut efek sampingnya warga penghuni tetap dianggap pasien Open Boking (BO)," imbuh Bunga mengakhiri.
Sayang, hingga berita ini disiarkan pihak Management Apartemen Mutiara belum bisa dikonfirmasi guna dimintai keterangannya.