RADAR NONSTOP - Agar tidak terjadi tumpah tindih, pembinaan atlet sebaiknya dipercayakan sepenuhnya ke KONI DKI Jakarta.
Begitu dikatakan Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Syahrial meminta, Dinas Pemuda dan Olahraga (Disorda) tidak usah ikut cawe - cawe pembinaan atlet.
Menurut Syahrial, dengan difokuskannya persoalan atlet secara penuh ke KONI DKI, maka perkembangan atlet akan lebih mudah terpantau dan terukur.
BERITA TERKAIT :Hasil Evaluasi PON Aceh-Sumut, Selancar Ombak DKI: KONI & Cabor Sudah Berjuang
Persiapan Menuju Porprov Jabar, Karateka Kota Bekasi Test Your Limits & Reach Your Victory
“Jadi tidak ada lagi tumpang tindih dan saling lempar tanggung jawab. Pembinaan olahraga berprestasi sepenuhnya ranah KONI DKI Jakarta,” tegasnya.
Sedangkan untuk olahraga pelajar dan mahasiswa tetap berada di bawah naungan dan pembinaan Dinas Pemuda dan Olahraga (Disorda) Pemprov DKI Jakarta.
"Ke depan, mulai 2019 harus jelas mana yang jadi ranah pembinaan KONI dan mana yang menjadi tanggung jawab Dispora," kata Syahrial di Jakarta, Sabtu (29/12/2018).
Syahrial melanjutkan setelah terpilihnya Djamhuron P Wibowo sebagai Ketua KONI DKI Jakarta, organisasi KONI saat ini sudah solid.
“Alhamdulillah saat ini sudah solid, kalau sebelumnya kan ada dualisme, itu yang buat kita semua jadi repot. Tapi kondisi saat ini sudah beda, makanya kami juga di dewan tidak akan ragu - ragu untuk memperjuangkan kesejahteraan para atlet DKI. Melihat KONI DKI saat ini, kami optimis Jakarta bisa menjadi juara umum PON XX tahun 2020 di Papua,” paparnya.
"Di sini saya tegaskan bahwa pembinaan olahraga prestasi dikelola oleh KONI. Oleh sebab itu, anggaran pembinaan atlet untuk persiapan PON XX/Papua sebesar 200 miliar lebih tahun 2019 sudah dialokasikan langsung ke KONI DKI Jakarta," pungkasnya Syahrial.