Kamis,  31 October 2024

Ketua Komisi D DPRD DKI Dompleng Isu Sodetan Ciliwung 

RN/NS
Ketua Komisi D DPRD DKI Dompleng Isu Sodetan Ciliwung 
Ida Mahmudah

RN - Sodetan Ciliwung lagi heboh. Ramai karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang melanjutkan sodetan Ciliwung setelah mangkrak 6 tahun. 

Sodetan Ciliwung makin heboh setelah warganet ikut nimbrung. Nah kini Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah latah ikut meramaikan. 

Politisi PDIP ini membenarkan proyek tersebut sudah lama mangkrak.

BERITA TERKAIT :
Gubernur Baru Jakarta Dapat Anggaran Rp 91 Triliun 
Pokir DPRD Kota Bekasi Jangan Jadi Alat Tutup Mulut 

"Ya memang sodetan Ciliwung 6 tahun mangkrak. Kebetulan sebelum Pak Jokowi hadir, saya sudah datang ke sana, ke lokasi. Kalau tidak salah kemarin hanya kurang 7 meter," kata Ida saat dihubungi, Kamis (26/1/2023).

Dia yakin sodetan Ciliwung rampung pada April setelah meninjau proyek tersebut sehingga mampu mengurangi debit banjir di Kali Ciliwung menuju KBT.

"Makanya dalam waktu dekat, April, Pak Jokowi akan meresmikan itu dan saya yakin betul April sudah diselesaikan semua. Kalaupun belum terselesaikan, hanya kecil-kecil saja," kata Ida.

Ida menjelaskan, proyek sodetan dengan panjang 1,26 kilometer ini sebelumnya sempat terhambat masalah pembebasan lahan. Ida meminta Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Yusmada Faizal menyelesaikan urusan tersebut.

"Ada tugas pemerintah daerah DKI Jakarta terkait dengan pembebasan lahan yang memang saya minta Pak Yusmada sebagai Kepala Dinas ADA untuk sesegera mungkin berkomunikasi dengan masyarakat," tuturnya.

Ida melanjutkan itu melanjutkan ada beberapa bidang lahan yang harus dibebaskan. Sebab, harus ada pembangunan jembatan yang tanahnya milik warga.

"Kalau memang ada lahan yang masih bermasalah, saya minta ada konsinyasi di pengadilan uangnya," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan maksud pernyataannya terkait proyek sodetan Kali Ciliwung 'nggak diapa-apain' selama 6 tahun. Basuki mengatakan pernyataan itu terkait tahapan pembangunan sodetan Kali Ciliwung.

"Kan ada di tabel yang 600 meter di outlet itu dari 2014-2015 selesai. Yang sekarang ini dari 2021 mulai kerjanya, akhir 2021. Jadi setelah 2015, baru 2021 lagi baru mulai," kata Basuki kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (25/1).

Untuk diketahui, total panjang terowongan sodetan Kali Ciliwung menuju KBT ini mencapai 1,2 kilometer. Proyek tersebut sempat terhenti karena urusan pembebasan lahan.

"Iya (pembebasan lahan), termasuk outlet sana 2015-2017 baru dipasang sheet pile-nya, tapi tanahnya belum dinormalisasi," ujar Basuki.

Menurut Basuki, pembebasan lahan itu ternyata bisa dilakukan. Namun dia tak mengetahui pendekatan apa yang dilakukan Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono.

"Saya kan tergantung pemdanya. Ternyata beliau bisa itu," ujar Basuki.

Sementara anggota DPRD DKI Jakarta Hasan Basri Umar dari Partai Nasdem menilai sebenarnya Sodetan Ciliwung merupakan hasil kesepakatan penganggaran di akhir kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan.

Ini disampaikan Hasan ketika Heru mendulang pujian publik karena berhasil membereskan pembebasan lahan proyek sodetan Ciliwung hanya dalam hitungan bulan, sementara Anies selama lima tahun tak berhasil membereskan masalah ini.

"Pak Heru adalah pelaksananya, tapi anggarannya kami setujui di zaman (periode terakhir) Pak Anies, anggaran yang berjalan sekarang ini sudah disusun tahun lalu," kata Hasan Basri di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (24/1/2023).

Hasan mengatakan alasan mengapa proyek ini tidak dieksekusi pada periode akhir Anies saat anggarannya disetujui karena pelaksanaan pembangunan dari APBD tidak bisa dilaksanakan secara instan.

Dia menjelaskan bahwa perlu ada beberapa tahapan, mulai dari perencanaan anggaran, pencairan alokasi anggaran, hingga pelaksanaan.

"Proses pengerjaannya bertahap. Tapi mungkin sebelum ini, sudah ada pelaksanaannya hanya belum selesai saja, begitu," ucapnya.