RN - Waduk Kampung Ramputan, Jakarta Timur, mangkrak. Anggota DPRD DKI Fraksi Gerindra Ichwanul Muslimin menyoroti proyek yang mandek sejak 2019 tersebut.
Pembuatan proyek Waduk Kampung Rambutan ini dianggarkan Rp 229 miliar, beserta pembangunan empat waduk lainnya. Anggaran itu diungkap pada 2020.
"Waduk mulai dari 2019 dan sempat menjadi waduk percontohan, namun sampai sekarang pembangunannya belum tuntas," ujar Ichwanul dalam keterangannya, Senin (13/2).
BERITA TERKAIT :Wow, AHY Klaim Kinerjanya Kinclong Babat Mafia Tanah
Banjir Jakarta Menarik Untuk Jualan Cagub-Cawagub
Dia menyayangkan Waduk Kampung Rambutan belum juga rampung. Sementara sebagian proyek waduk di Jakarta ada yang sudah selesai.
"Ini menjadi prihatin melihat betapa pentingnya peran waduk bagi warga. Makanya saya sengaja memilih waduk ini untuk kegiatan ini supaya dengan ini Pemprov bisa cepat menyelesaikan proses pembangunannya," ucapnya.
Kepala Bidang Geologi, Konservasi Air Baku, dan Penyediaan Air Bersih, Dinas Sumber Daya Air, Ahmad Saipul menerangkan proyek Waduk Kampung Rambutan tetap berjalan. Hanya, proyek ini dikerjakan secara bertahap.
"Memang itu dimulai 2019, belum selesai memang, sedang ada pengerjaannya. Jadi 2022 ini masih dikerjakan di 2023, masuknya ke utang daerah. Jadi memang anggarannya memang terbatas, jadi pergantian. Kan 2019, terus masuk COVID, terus bersambung, jadi anggarannya terbatas nggak bisa langsung, bertahap," paparnya.
Saipul mengatakan proyek ini masuk ke utang daerah. Dia menargetkan Waduk Kampung Rambutan selesai tahun ini.
"Yang jelas itu dikerjakan dan bertahap, jadi 2023 mesti dikerjakan karena utang daerah. Jadi memang belum sempurna, mesti diterusin. Targetnya harus 2023 ini kelar, tapi tergantung utang daerah ya, karena anggaran 2022 sudah abis," lanjut Saipul.
Pembuatan proyek Waduk Kampung Rambutan ini dianggarkan Rp 229 miliar, beserta pembangunan empat waduk lainnya. Anggaran itu diungkap pada 2020.
Dinas Sumber Daya Air DKI menyampaikan anggaran ratusan miliar itu untuk pembangunan waduk di Kampung Rambutan, Cimanggis, Pondok Rangon, Brigif, dan Lebak Bulus.
"Untuk tahun 2020 rencana kita akan melanjutkan pembebasan waduk atau situ embung yang selama ini sudah kita bebaskan, tinggal ada beberapa bidang yang belum, yaitu untuk akses masuk, salah satunya ada lima wilayah di sini," kata Juaini, yang saat itu menjabat Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA).
Adapun Pemprov DKI membutuhkan dana Rp 552 miliar untuk pembebasan lahan di beberapa kali. Total ada 5 kali, yakni Kali Ciliwung, Kali Sunter, Kali Pesanggrahan, Kali Angke, dan Kali Jatikramat.
Dia mengatakan pembebasan lahan tersebut jadi prioritas Pemprov DKI hingga 2022. Total, anggaran yang dibutuhkan untuk pembebasan lahan pembangunan waduk dan kali sebesar Rp 781 miliar.
"Jadi untuk total pengadaan lahan di tahun 2020 ini Rp 781 miliar," katanya.