RN - Minyakita secara perlahan naik. Kini harga di warung dan pasar tradisonal mencapai Rp 16.000 hingga Rp 17.000.
Emak-emak mulai gerah dan protes. "Naik itu mintak, katanya murah Minyakita. Apa perlu kita banting penggorengan," tegas Sarifah warga Kembangan, Jakbar, Senin (20/2) malam.
Emak empat anak ini mengaku, saat dirinya bertanya kepada pedagang ternyata Minyakita memang naik. "Katanya murah kenapa mahal juga, Pak Jokowi tolong dong," keluhnya.
BERITA TERKAIT :Cara Main Mafia Tanah, Dari Orang Dalam Hingga Bohir
Perangi Mafia Pajak, Ini Yang Akan Digeber Prabowo Usai Dilantik Jadi Presiden
Begitu juga dengan Rini. Emak-emak asal Depok, Jawa Barat ini mengeluh lantaran harga Minyakita tembus Rp 17.500. "Di Depok 17,500 gimana sih," bebernya.
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan pastikan penjualan Minyakita hanya didistribusikan di pasar tradisional. Adapun produk tersebut hanya untuk masyarakat kelas menengah ke bawah.
Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Kasan mengatakan jalur penjualan Minyakita selain di pasar tradisional telah ditutup.
"Sekarang kita fokus jalur distribusi hanya lewat pasar tradisional, konsumennya rumah tangga pendapatan menengah ke bawah. Jadi lewat jalur distribusi lain kita tutup," kata Kasan di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Senin (20/2/2023).
Hal ini untuk menindaklanjuti kelangkaan Minyakita di pasaran. Upaya lain yang dilakukan untuk mencegah kelangkaan Minyakita berlanjut adalah dengan membatasi pembelian menjadi 2 liter/hari.
Akan tetapi, harga Minyakita di pasar tradisional hingga saat ini masih terpantau di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp 14.000/liter. Walau demikian, Minyakita masih diburu oleh para pembeli.
Di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, harga Minyakita dibanderol Rp 16.000/liter. Salah satu penjual Minyakita mengatakan bahwa pembeli Minyakita ada yang menawar harga karena mahal.
"Modalnya saja sekarang kurang lebih Rp 14.900/liter, kalau dijual sesuai harga (HET) ya rugi," lanjutnya.