RN - Penetapan lokasi (penlok) normalisasi Sungai Ciliwung sudah diteken. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung akan menggeber normalisasi Sungai Ciliwung.
Pramono mengatakan lokasi yang akan dibebaskan merupakan lokasi tidak layak dihuni karena rawan banjir. Diketahui, penlok menjadi pintu masuk para mafia tanah untuk menjual tanah ke pemprov.
Komunikolog Politik & Hukum Nasional, Tamil Selvan meminta kepada Pramono Anung waspada. Sebab, penlok menjadi pintu masuk para mafia tanah di Jakarta.
BERITA TERKAIT :Dinas SDA DKI Tersengat Lahan Kali Pesanggarahan Kedoya Selatan Rp 270 Miliar?
Kata dia, Pram dalam kondisi sulit soal penanganan banjir. "Penlok pintu masuk mafia tanah untuk bermain dengan dinas terkait, tapi Pram harus menuntaskan banjir jadi mau tidak mau dia teken itu," bebernya kepada wartawan, Rabu (9/7).
Tamil meminta kepada Pram untuk mengawasi ketat proses pembebasan lahan hingga pembayaran. Karena jika lengah bisa bocor. "Pram harus gandeng BPK, Kejaksaan dan KPK untuk mengawasi pembayaran lahan," bebernya.
Para mafia tanah menurut Tamil memakai modus dengan menjaring para ahli waris. Dari ahli waris itulah para mafia bekerjasama dengan dinas atau pejabat hingga DPRD agar tanah tersebut dibebaskan.
"Atas namanya tetap ahli waris tapi buku rekening ahli waris dipegang mafia. Usai pembayaran, barulah mafia membagi jatah kepada ahli waris, oknum dan lain-lain," terang Tamil.
Diketahui, pelebaran Sungai Ciliwung membutuhkan lahan sekitar 11,8 kilometer. Pembebasan lahan ini dinilai akan mengurangi banjir Jakarta sekitar 40 persen.
"Saya juga ingin menyampaikan, saya sudah menandatangani penlok di tempat ini, yang harusnya memang tidak layak dihuni, tidak bisa dihuni," kata Pramono di tanggul inspeksi Kali Ciliwung, Jakarta Selatan, Selasa (8/7/2025).
"Karena ini normalisasi Ciliwung sudah kita lakukan dari 14, empat udah saya tanda tangani, dua di sini, dua di sana," lanjutnya.
Pramono berharap pembebasan lahan segera dilakukan dengan pendekatan yang baik. Dia menyebut tinggi muka air (TMA) Sungai Ciliwung sudah berada di atas tempat tinggal masyarakat di sana.
"Kami mengharapkan tim ATR/BPN bersama-sama Pemerintah DKI melakukan pembebasan lahan dan sebagainya. Dan saya selalu menyampaikan kepada jajaran untuk pendekatan kepada masyarakat terus-menerus dilakukan karena memang tidak mungkin dari sini kan terlihat sungainya jauh di atas tempat warga," ujarnya.
"Jadi kemarin ketika terjadi bocor atau tanggulnya jebol, pasti warga akan terbenam karena memang airnya sudah jauh di atas warga," ucapnya.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Ika Agustin menjelaskan pembayaran untuk pembebasan lahan akan dilakukan pada Agustus mendatang.
Pemprov, kata dia, selanjutnya menunggu pembangunan fisik oleh pemerintah pusat.
"Kemungkinan bulan depan sudah melakukan pembayaran. Kemudian sudah kami koordinasikan dengan Kementerian PU, izin Pak Gubernur kami justru tinggal menunggu Kementerian PU untuk melakukan pekerjaan fisik," kata Ika.
Banjir terjadi di berbagai daerah di Jakarta sejak Minggu (6/7) hingga Selasa hari ini. Beberapa wilayah yang terendam banjir disebabkan luapan Kali Ciliwung.