RN - Banjir DKI Jakarta lama surutnya. PDIP DKI Jakarta mulai gelisah.
Sebab yang saat ini terkena dampak banjir terbanyak adalah wong cilik. Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDIP Dwi Rio Sambodo mempertanyakan soal pemanfaatan mesin pompa penyedot air milik Pemprov DKI.
Dwi menuturkan Pemprov DKI mempunyai 475 unit pompa stasioner dan 429 unit pompa mobile. Oleh sebab itu, dia meminta Pemprov DKI memaksimalkan kerja pompa air di kawasan yang mengalami banjir.
BERITA TERKAIT :Jakarta Bakal Hujan Lagi, Siap-Siap Macet Horor
Hujan Sebentar Dan Tak Besar, Jalanan DKI Sudah Ngambang
"Maksimalkan kapasitas pompa air yang dimiliki Pemprov DKI untuk menyedot kawasan yang terendam banjir. Saat ini sepengetahuan saya DKI Jakarta memiliki 475 unit pompa stasioner dan 429 unit pompa mobile. Apakah ini sudah dimanfaatkan secara maksimal oleh Pemprov DKI?," kata Rio, Senin (27/2/2023).
Rio juga mengingatkan Pemprov DKI untuk memperhatikan kondisi di pintu-pintu air yang menurutnya tersumbat tumpukan sampah. Dwi meminta Pemprov DKI segera membersihkan timbunan sampah itu.
"Segera bersihkan timbunan sampah yang terbawa oleh banjir sehingga mengakibatkan tertutupnya pintu-pintu air kita seperti yang terjadi di Pintu Air Manggarai," ucap Rio.
Tak hanya pintu air, Dwi juga meminta Pemprov DKI Jakarta mengerahkan 'pasukan biru' dengan cepat untuk membersihkan saluran-saluran air yang berpotensi tergenang banjir.
"Maksimalkan pasukan biru untuk bahu membahu membersihkan saluran saluran air yang berpotensi menimbulkan genangan," sambungnya.
Seperti diketahui BPBD DKI melaporkan kondisi terbaru banjir di wilayah DKI Jakarta. Satu ruas jalan dan 100 RT di Jakarta masih tergenang.
Laporan itu diperbarui BPBD DKI pada Senin (27/2) pukul 19.00 WIB. Data sebelumnya, tercatat 4 ruas jalan dan 118 RT tergenang.
"BPBD mencatat genangan yang sebelumnya terjadi di 4 ruas jalan dan 118 RT, saat ini menjadi 1 ruas jalan tergenang dan 100 RT atau 0,328 % dari 30.470 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta," tulis BPBD DKI.
Data Banjir
Sementara Hamdan warga Kedoya Utara, Jakbar hanya bisa mengelus dada. Dia mengaku, rumahnya masih terendam air.
"Masih banjir, ini namanya nasib warga miskin. Banjir sekarang makin parah aja," keluhnya, Selasa (28/2).
Dia mengaku, banjir DKI makin parah dan lama surutnya. "Era Jokowi, Ahok, Djarot dan Anies banjir cepat surut kok," keluhnya.
Hal senada diungkapkan IR. Bapak dua anak ini mengaku, saat ini banjir lebih cepat dan lama surutnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta memperbarui data banjir di Jakarta. Saat ini sebanyak 27 RT dan 1 ruas jalan masih terendam air.
"BPBD mencatat genangan yang sebelumnya terjadi di 33 RT, saat ini menjadi 27 RT atau 0,89 % dari 30.470 RT dan 1 ruas jalan tergenang yang ada di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya, Selasa (28/2/2023).
Isnawa menuturkan ruas jalan yang masih tergenang terdapat di Jalan Sungai Begog, Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara. Ketinggian air mencapai 10 cm.
Sementara jumlah pengungsi yang masih bertahan sebanyak 189 orang. Rinciannya 22 orang atau 15 KK di Musala Nurul Muslimin, Kembangan Utara. Kemudian 95 orang atau 21 KK di Baitul Khoir, Duri Kosambi dan 72 orang atau 31 KK di Masjid Al Hidayah, Kedoya Utara.