Senin,  25 November 2024

ABS Itu Nyata

Dapat Laporan Banjir DKI, Mas Joko Jangan Mau Kena Tipu SDA?

RN/NS
Dapat Laporan Banjir DKI, Mas Joko Jangan Mau Kena Tipu SDA?
Sekda DKI Joko Agus Setyono cek banjir.

RN - Ketua Umum Aktivis Muda Jakarta (AMJ) Dwi Yudha Saputro meminta kepada Joko Agus Setyono agar tidak mudah percaya. Sebab, data banjir yang dilaporkan bisa saja bersifat ABS.

"Bisa saja jadi Asal Bapak Senang alias ABS. Mas Joko hati-hati kena tipu juga lah, karena ABS itu nyata lho," tegas Yudha dalam siaran pers yang diterima radar nonstop, Rabu (1/3) malam. 

Joko yang saat ini menjabat Sekda DKI Jakarta kata Yudha jangan mudah percaya dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA).

BERITA TERKAIT :
Orang Heru & Joko Di Jakarta Bakal Kena Bersih-Bersih, Otaknya Marullah? 
Marullah Jadi Sekda DKI Lagi, Pejabat Asal Betawi Bakal Bersinar 

"Saya miris saja kalau melihat Mas Joko kena tipu. Karena diakan baru di Jakarta dan masih belajar peta pejabat. Intinya jangan percaya 100 persen," ungkapnya.

Dampak Hujan

Seperti diberitakan, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono menegaskan, Pemprov DKI Jakarta terus bekerja keras untuk mengatasi dampak musim hujan di Ibu Kota. Diakui Joko, sejumlah wilayah di Jakarta mengalami genangan. 

Genangan tersebut, menurut dia, akibat hujan dengan intensitas yang cukup tinggi. 

“Namun berdasarkan data Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI, jumlah genangan terpantau berkurang,” kata Joko saat memantau ketinggian air di Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat, Rabu (1/3) sore.

Joko bilang, hingga Rabu sore ini, berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, terdapat 2 RT atau 0,007 persen dari total jumlah 30.470 RT di Jakarta yang tergenang.

“Kita semua merasakan bahwa sepuluh hari belakangan ini, hampir tiap hari hujan dengan curah yang sedemikian tinggi,” ujarnya. 

Meski begitu, kondisi Pintu Air Manggarai masih di bawah normal. Artinya, program penanggulangan atau mengatasi banjir bisa dikatakan berhasil. Keberhasilan tersebut, menurut Sekda Joko, dikarenakan arahan dan perintah Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono yang menjadikan hal itu salah satu prioritas utama. 

"Memang Pak Pj Gubernur tidak banyak bicara, tetapi terus bekerja di lapangan. Kita diminta untuk secara bersama-sama dengan beliau untuk bekerja terus menerus menangani banjir,” ucap mantan pejabat BPK ini.

Salah satu arahan Pj. Gubernur Heru dalam mengatasi banjir, kata Joko, adalah membersihkan saluran air untuk memperlancar aliran air hujan, sehingga genangan bisa lebih cepat surut. Karena itu, salah satu tolak ukur genangan harus surut dalam waktu 6 jam tetap diberlakukan.

Joko juga mengapresiasi langkah pemerintah pusat yang bekerja cepat membantu penanganan banjir di Jakarta dengan membangun Waduk Ciawi dan Sukamahi. Pemprov DKI juga terus melakukan normalisasi Kali Ciliwung dan mengeruk sungai-sungai melalui program Grebek Lumpur, agar semakin besar daya tampung air saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

Kecepatan penanganan banjir, dijelaskan Joko, dapat dilihat dari hasil ketuntasan tindak lanjut laporan tentang genangan banjir masyarakat yang sampai Februari 2023 mencapai 95,1 persen dalam platform Cepat Respon Masyarakat (CRM) yang mengintegrasikan 13 kanal aduan.

Joko menekankan, keberhasilan Pemprov DKI dalam mengatasi banjir juga dikarenakan partisipasi masyarakat yang semakin tinggi dan tingkat kesadarannya dalam membuang sampah pada tempatnya.

"Saya berharap, kesadaran ini semakin hari semakin meningkat, sehingga upaya kita di dalam menangani atau mengatasi banjir bisa lebih baik dari waktu ke waktu,” tandasnya.