RN - Depok lagi-lagi tidak masuk hitungan. Kota yang dipimpin M Idris ini tidak masuk tulang punggung investasi Jawa Barat (Jabar).
Depok hingga kini masih dicap miring. Daerah yang berdiri sejak 27 April 1999 ini dikenal sebagai kawasan macet.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat (Jabar) menyebutkan lima wilayah akan menjadi tulang punggung investasi di provinsi itu yakni Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta.
BERITA TERKAIT :Prabowo Lebih Jago Dari Jokowi, Sekali Gebrak Bawa Rp156,5 Triliun Dari China
Bertahun-Tahun TPS Limo Depok Gak Beres Oleh Idris-Imam, Kini Pengelola Diseret Ke Bui Oleh KLH
Kelima daerah tersebut disiapkan Pemprov Jabar sebagai salah satu strategi merealisasikan target realisasi investasi, baik dari Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanam Modal Asing (PMA) sebesar Rp 188,01 triliun pada 2023. "Lima wilayah ini diharapkan mampu mencapai target, sehingga target Jabar bisa terealisasi, tanpa mengesampingkan wilayah lain," kata Kepala DPMPTSP Jawa Barat, Nining Yuliastini di Bandung, Rabu (1/3/2023).
Jemput investasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendapatkan target realisasi investasi, baik dari Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanam Modal Asing (PMA), sebesar Rp 188,01 triliun pada 2023. Sejumlah strategi pun disiapkan untuk merealisasikan target tersebut.
Nining menuturkan, target investasi terbesar untuk Jawa Barat pada tahun ini adalah Kabupaten Bekasi dengan investasi sekitar Rp 50 triliun dan Karawang sekitar Rp 40 triliun. DPMPTSP Jabar sendiri akan meningkatkan penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan penerbitan NIB untuk mempermudah munculnya usaha di masyarakat.
Adapun pada 2022, telah diterbitkan 448 ribu lebih NIB di Jabar dan lima wilayah terbanyak yang menerbitkan NIB adalah Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Garut.
Nining melaporkan ada lima negara yang paling banyak berinvestasi di Jabar yakni China, Singapura, Jepang, Korea Selatan dan Belanda. Pemerintah Provinsi Jabar juga akan mencari investor dari negara lain pada 2023.
Sementara itu, Deputi Kepala Bank Indonesia Jabar Bambang Pramono mengatakan, target investasi tahun ini bisa dicapai oleh Jabar jika melihat capaian investasi 2022 yang mencapai Rp 174,6 triliun. Apalagi, tahun ini banyak proyek di Jabar.
"Pengembangan Rebana dan Jabar Selatan juga terus dikebut. Hanya saja harus dicari ada kendala apa sehingga pengembangan Rebana belum bisa cepat. Jabar Selatan bisa menjadi lumbung pangan substitusi impor," kata Bambang.