RN - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) bernyali. Kampus berjaket kuning itu mengunggah meme bergambar wajah Ketua DPR Puan Maharani keluar dari Gedung Kura-kura MPR/DPR di akun Twitter resmi mereka.
Meme itu dibuat BEM UI sebagai simbol perlawanan terhadap DPR usai DPR mengesahkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu) Cipta Kerja menjadi Undang-undang dalam rapat Paripurna Senin, 20 Maret 2023 lalu. Bahkan, mereka menjuluki DPR sebagai 'Dewan Perampok Rakyat'.
"Bagaikan tikus dengan watak licik yang melancarkan berbagai upaya oligarki, semakin terlihat bahwa DPR benar-benar tidak memihak pada rakyat. Sudah tidak ada alasan lagi untuk kita percaya kepada wakil kita. Saatnya untuk melawan!" kicau akun Twitter BEM UI @BEMUI_Official.
BERITA TERKAIT :Sikap PDIP Terhadap Prabowo Beda, Adian Ngaku Akan Kritis, Puan Mendukung Tanpa Sodorkan Nama Menteri
Puan Maharani Pecah Rekor, Pimpin DPR Lagi Hingga 2029
BEM UI mengkritik langkah DPR yang dianggap bobrok karena mengesahkan Perpu Cipta Kerja. Bagi mereka, Perpu Cipta Kerja telah dinyatakan inkonstitusional oleh Mahkamah Konstitusi lantaran ada cacat formal maupun materil.
"Selain tidak dihadirkannya partisipasi publik yang bermakna, penerbitan Perpu ini pun mengancam hak-hak rakyat dan para pekerja," cuit mereka.
BEM UI menilai anggota DPR bukan lagi menjadi sebuah perwakilan rakyat, melainkan berubah sebagai para "penindas" usai disahkannya aturan tersebut.
"Yaitu penindas buruh, penindas rakyat, bahkan penentang konstitusi," cuit mereka.
"Kami butuh DPR sebagai perwakilan rakyat, bukan sebagai perampok rakyatnya sendiri," tambahnya.
Perpu Cipta Kerja disetujui oleh DPR kurang dari dua bulan sejak Surat Presiden (Surpres) dikirim ke DPR pada 7 Februari lalu.
Belum ada tanggapan dari Puan Maharani dan juga pimpinan DPR terkait unggahan BEM UI tersebut. Sebelumnya, pemerintah menyatakan penerbitan Perpu Cipta Kerja berdasarkan pertimbangan mendesak ekonomi global yang perlu segera direspons, salah satunya karena imbas perang Rusia-Ukraina.
Penolakan terhadap Perpu Ciptaker digaungkan oleh Fraksi PKS dan Demokrat. PKS bahkan melakukan aksi walk out alias keluar ruang rapat sebagai bentuk penolakan mereka.
Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR Achmad Baidowi mengatakan Perppu Cipta Kerja merupakan produk UU dari pemerintah.
Pria yang disapa Awiek itu menyebut DPR hanya bertugas untuk menerima atau menolak Perppu Cipta Kerja yang diajukan pemerintah. Sementara, tugas untuk mensosialisasikan Perppu Cipta Kerja menjadi tugas pemerintah.
"Terkait Perppu, DPR itu hanya menerima atau menolak. Sebagaimana ketentuan UU PPP. sosialisasi produk UU ada di pemerintah," kata Awiek saat dihubungi, Kamis (23/3).
Secara terpisah, Ketua BEM UI Melki Sadek Huang menjelaskan alasan dibuatnya meme tersebut. Menurutnya, apa yang dipublikasikan oleh organisasi kemahasiswaan tertinggi di UI itu adalah bentuk kemarahan kepada DPR.
“Melalui publikasi tersebut kami ingin sampaikan pada masyarakat untuk jangan berharap dan percaya banyak pada DPR saat ini karena bagi kami DPR tak lebih dari perampas hak masyarakat dan pelanggar konstitusi,” kata Melki dalam keterangan tertulisnya, Kamis (23/3).
Politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno menyampaikan protes keras terhadap kritik tersebut. Ia menyebut kurang patut apabila mahasiswa menyampaikan umpatan yang kurang terdidik.
"Rasanya kurang patut apabila mahasiswa menyampaikan umpatan-umpatan yang kurang terdidik, asal bunyi, merendahkan akal budi. Ajak wakil-wakil rakyat berdiskusi, berdebat, secara terbuka dan mendasar," kata Hendrawan kepada wartawan, Kamis (23/3).
"Dalam bahasa Jawa ada istilah "waton suloyo", asal-aslaan, yang penting beda dan menarik perhatian," lanjutnya.