RN - Anas Urbaningrum bakal bebas. Mantan Ketum Partai Demokrat yang biasa disapa AU ini kabarnya bakal buka-bukaan.
Para loyalis membocorkan kalau AU akan membocorkan borok SBY hingga melakukan kriminalisasi kepada AU. Bebasnya AU akan disambut ribuan pendukungnya. AU akan bebas dari Lapas Sukamiskin, Kota Bandung pada 10 April 2023.
Saat ini ribuan pendukung AU dari HMI dan beberapa elemen masyarakat akan mmenyambutnya. AU saat ini akan menjalankan program cuti menjelang bebas (CMB) di bawah pengawasan dari Balai Pengawasan.
BERITA TERKAIT :Nggak Mau Kalah Dari Gen Z, Emak-emak Kader dan PKK Penjaringan Ikut Pelatihan Komputer
Dapat Jatah Menko, AHY Sumringah Tapi Merendah
"Memang saya mendengar kabar yang beredar bahwa akan ada pendukung Anas datang, kurang lebih 1.000 sampai 2.000 orang," ujar Kepala Lapas Sukamiskin Kunrat Kasmiri, Selasa (4/3/2023).
Ia mengaku kehadiran para pendukung Anas Urbaningrum tidak berkaitan sama sekali dengan lapas. Sebab mereka dikabarkan akan menyambut Anas bebas di luar lapas.
Anas menjalani hukuman 8 tahun penjara. Sebelumnya, Anas Urbaningrum divonis delapan tahun penjara di Pengadilan Tipikor. Pada tingkat banding dipotong menjadi tujuh tahun penjara.
Namun pada tingkat kasasi, hukuman Anas bertambah dua kali lipat 14 tahun penjara. Anas Urbaningrum mengajukan peninjauan kembali pada Mei 2018.
Keluar putusan PK pada 2020 yang mengabulkan permohonannya menjadi 8 tahun penjaradan denda Rp 300 juta subsider tiga bulan kurungan.
Salah satu loyalis dari Anas Urbaningrum, Makmun Murod Al Barbasy telah mengkonfirmasi bahwa Anas akan bebas dari penjara pada 10 April 2024.
Ia menuturkan, biasanya pembebasan memang dilaksanakan pada pagi hari. Tetapi, dikarenakan rekan-rekan di Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), baik yunior maupun senior yang ada di Bandung meminta dibuatkan acara, akhirnya direncanakan pembebasan dilakukan pada sore hari.
AU & Moeldoko
Demokrat memang lagi dihadapkan dua masalah. Yang pertama adalah, kubu Moledoko mengajukan PK untuk merebut Demokrat.
Selain Moeldoko, adanya isu ancaman Anas yang akan membuka borok SBY. Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mempersilakan Anas buka-bukaan kalau memang ada yang perlu dibuka.
Ia menegaskan, Anas Urbaningrum bukan bagian dari Partai Demokrat. Kata dia, Demokrat malah bersyukur telah mendapat pelajaran pahit dari masa lalu yang membuat mereka jauh lebih kuat hari ini.
Herzaky merasa, sisa-sisa anasir seperti kelompok Moeldoko sekalipun sudah tidak ada, berganti ke generasi baru. Ia merasa, mereka sudah belajar dari masa lalu, sehingga lebih hati-hati lagi agar tidak ada lagi upaya-upaya melakukan korupsi.
Walaupun hadapi tantangan besar, ia melihat, masa AHY sudah berhasil membangun satu komitmen dengan kode etik yang jelas. Jadi, ketika ada kader-kader yang terlibat kasus hukum, ada mekanisme, selain AD/ART, dan ada komitmen dari masing-masing.
Anas, lanjut Herzaky, merupakan masa lalu dari Demokrat yang sebenarnya tidak ada kaitan lagi. Ia menegaskan, partai yang kini dipimpin Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini mempersilakan saja kalau loyalis-loyalis Anas mengancam akan buka-bukaan karena sudah tidak ada kaitan dengan Demokrat.
"Kami tidak merasa ada hubungan sama sekali, buka, silakan saja, itu malah kita tunggu, silakan," ujar Herzaky.
Menurut Herzaky, Anas memiliki masalah dengan KPK karena yang menangkap KPK dan bukan Demokrat. Justru, ia berpendapat, yang dirugikan Demokrat karena perilaku Anas dan kelompoknya dirasa merusak Demokrat yang elektabilitas tinggi kala itu.
Sekalipun loyalis menyebut Anas korban kriminalisasi, ia mengingatkan, itu tidak ada kaitan dengan Partai Demokrat, tapi ke KPK.
Maka itu, Herzaky memersilakan mereka menuntut pimpinan-pimpinan KPK yang dulu mengkasuskan dan menangkap Anas. "Kami di internal malah tidak ada yang membahas," kata Herzaky.