RADAR NONSTOP - Ridwan Kamil cuci gudang. Setelah direksi dibersihkan, kini giliran SKPD atau para pejabat di Pemprov Jabar yang kena depak.
Kabar yang beredar, mantan Walikota Bandung yang akrab disapa Kang Emil itu tidak ingin anak buahnya keseret kasus suap Meikarta. Seperti diberitakan, beberapa pejabat Pemprov Jabar telah menjadi pesakitan lantaran bolak-balik dipanggil KPK.
Diduga para pejabat yang dicopot Kang Emil adalah para loyalis Ahmad Heryawan alias Aher. Ada 24 pejabat pimpinan tinggi pratama atau eselon di lingkungan Pemprov Jabar yang kena copot.
BERITA TERKAIT :Nagita Hormat Ke Prabowo, Temani Suami Dilantik Di Istana
Prabowo Dilantik, Pendukung Anies Dan Ganjar Bakal Tumpah Di HI Dan Sudirman
Rotasi ini merupakan upaya penyegaran yang dilakukannya sebagai pimpinan baru di Jabar.
Proses pelantikan atau pengangkatan kembali para pejabat struktural tersebut dilakukan di Aula Barat, Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (4/1/2018). Sejumlah tamu undangan hadir menyaksikan proses pelantikan tersebut.
Kang Emil mengaku rotasi yang dilakukan merupakan rutinitas. Sehingga dia meminta rotasi yang dilakukannya tidak menjadi polemik yang dapat mengganggu kinerja pemerintahan.
"Rotasi mutasi adalah rutinitas, jangan dibawa ke hati, ke perasaan. Karena hakikatnya PNS itu siap ditugaskan di mana saja," kata Emil dalam sambutannya.
Selain itu, sebagai gubernur baru dia memiliki target-target pembangunan sesuai dengan visi misi yang diusungnya. Dengan begitu dia butuh sosok pejabat yang mampu menjawab setiap tantangan ke depan.
"Jadi sebagai pemimpin baru, tentu kami punya target-target. Dinamika pembangunan begitu menantang (ke depan), ada isu-isu besar. Saya sudah selesai, saya paham satu-satu dibahas," ucapnya.
Emil mengaku tidak sembarangan merotasi jabatan. Pihaknya melakukan penilaian antar sesama pejabat. Dengan cara tersebut dia yakin rotasi ini tidak akan menimbulkan gejolak antara sesama pejabat.
"Kami lihat akan kondusif karena posisi itu berasal dari masukan dari sesamanya," kata Emil.
Dia berpesan kepada para pejabat ini untuk bisa menunjukkan kinerja yang bisa mendukung percepatan pembangunan. Emil meminta di tahun politik saat ini para pejabat tidak ikut terlibat dalam kegiatan politik apapun.
"Ukuran Ridwan Kamil sebagai gubernur itu kinerja. Kalau ngabret bagus inisiatif, ukuran saya hanya itu. Kalau tidak, jabatan bukan hadiah, tapi harus didapatkan dari prestasi," tuturnya.
Menurut Emil, setelah rotasi pejabat eselon II akan dilanjutkan dengan rotasi pejabat di eselon III dan eselon di bawahanya. Selain itu juga akan melantik pejabat hasil lelang yang saat ini sedang berjalan.
"Setelah ini ronde berikutnya yang sedang dilelang, dan ronde di bawahnya," ujar Emil.
Berikut nama dan pejabat yang dirotasi :
1. Yerry Yanuar (Kepala Badan Kepegawaian Daerah)
2. Mochammad Taufik Budi Santoso (Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah)
3. Riadi SKM (Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah)
4. Hening Widiatmoko (Kepala Badan Pendapatan Daerah)
5. Ferry Sofwan Arif (Inspektur Daerah)
6. Muhammad Solihin (Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia)
7. Herri Hudaya (Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik)
8. Toto Mohamad Toha (Sekretaris Sekretariat DPRD)
9. Daud Achmad (Asisten Pemerintahan Hukum dan Kesejahteraan Sosial Sekretaris Daerah)
10. Dudi Sudradjat Abdurachim (Asisten Administrasi Sekretaris Daerah)
11. Koesmayadie Tatang Padmadinata (Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan)
12. Dewi Sartika (Kepala Dinas Pendidikan)
13. Haryadi Wargadibrata (Kepala Susunan Polisi Pamong Praja)
14. Dodo Suhendar (Kepala Dinas Sosial)
15. Supriyatno (Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah)
16. Dicky Saromi (Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman)
17. Bambang Rianto (Kepala Dinas Lingkungan Hidup)
18. Epi Kustiawan (Kepala Dinas Kehutanan)
19. Budi Susatijo (Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah)
20. Agus Hanafi (Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Sekretariat Daerah)
21. Ahmad Hadari (Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Sekretariat Daerah)
22. Dady iskandar (Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah)
23. Dody Firman Nugraha (Kepala Dinas Perkebunan)
24. Heri Suherman (Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil)