Jabodetabek Biang Macet, Rp 65 Triliun Hanya Jadi Asap
RADAR NONSTOP - Warga Jabodetabek (Jakarta, Bogor Depok, Tangerang dan Bekasi) harus bersabar. Sebab, macet membuat kerugian yang cukup besar.
Kerugian Rp 65 triliun terjadi dalam satu tahun. "Ini kalau dijadikan barang, dalam 5 tahun sudah jadi MRT, jadi LRT," ungkap Sardi warga Kebayoran Lama, Jaksel
“Kita kehilangan kurang lebih Rp65 triliun di Jabodetabek gara-gara kemacetan. Angka Rp65 triliun pertahun ini kalau dijadikan barang, dalam 5 tahun sudah jadi MRT, jadi LRT,” ucap Jokowi.
BERITA TERKAIT :Ara Sebut Jokowi Macan Tidur, Gara-Gara Anies Dukung Pramono
Relawan Anies Di Kota Bekasi Siap Gembosi Jago PKS, Di Jakarta Kapan Nih?
Karena itu, lanjut Jokowi, tidak mungkin hal seperti ini diterus-teruskan.
“Kita harus berani memulai, harus berani merancang, agar semuanya itu bisa selesai sehingga yang Rp65 triliun itu betul-betul jadi barang, bukan jadi asap yang memenuhi kota,” tegas Jokowi.
Presiden mengungkapkan jika transportasi dan lalu lintas tidak dikelola dengan baik maka kejadian kemacetan total lalu lintas di Jabodetabek, yang tidak bisa bergerak, akan semakin banyak.
Kepala Negara menilai dengan adanya pembangunan Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT), Trans Jakarta, kereta bandara, dan juga kereta commuter akan sangat membantu dalam mengatasi kemacetan di Jabodetabek.
“Kedepan saya kira pengelolaan moda-moda transportasi yang ada ini semuanya harus terkelola dengan baik,”
Presiden menginginkan, yang berkaitan dengan intra moda maupun antarmoda semuanya terintegrasi.
Ia mengharapkan, nantinya kalau MRT jadi, LRT jadi, kereta bandara semua sudah siap, Transjakarta ada, sehingga masyarakat bisa didorong untuk masuk ke transportasi massal yang telah disiapkan itu.
Rapat terbatas itu dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Polhukam Wiranto, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menko Kemaritiman Luhut B Pandjaitan, Menko PMK Puan Maharani, dan lainnya.