Penjaga Pantai Sukabumi Gak Pernah Digaji, Pemkab Jangan Main Main Dengan Nyawa Orang

RN - Komunikolog Politik dan Kebijakan Publik, Tamil Selvan menyoroti keberadaan penjaga pantai sepanjangan pantai Kabupaten Sukabumi, Jawa barat yang tidak pernah mendapatkan perhatian oleh pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi.

“ Saya ketemu namanya Gungun Gunadi, kepala regu lifeguard (penjaga pantai) di pelabuhan ratu khususnya di sektor karang hau,. Lifeguard  yang saya tau seharusnya masuk dialam Dinas Pariwisata. Mirisnya, mereka curhat tidak pernah mendapatkan upah sedikitpun dari pemerintah daerah setempat, “ ucap kang Tamil sapaan Tamil Selvan lewat voice note yang dikirim ke redaksi radarnonstop.co.

“ Mereka dikasih insentif setahun sekali, itupun tidak lebih dari 100-150 ribu, Kan itu parah sekali,” lanjutnya

BERITA TERKAIT :
Bogor Sudah Dilanda Bencana, Puluhan Rumah Rusak Dan Longsor Di Mana-Mana

---

Banjir & Tanah Longsor Ancam Bogor Hingga Sukabumi 

---

Kang Tamil mengungkapkan, selain soal upah. Tidak ada standarisasi peralatan penyelamatan yang diberikan pemerintah daerah untuk mengantisipasi resiko dilapangan.

“ Ini harus ada perhatian penuh, bukan saja dari pemerintah daerah tapi juga pemerintah pusat harus hadir. Bagaimana para penjaga pantai biaa membatu keselamatan wisatawan yang berkunjung, Kalau keselamatan mereka juga gak bisa dijaga,” Ungkapnya

Kang Tamil mencurigai adanya permainan sehingga para penjaga pantai tidak mendapatkan perhatian.

“  jalur pantai daerah Sukabumi sangat  besar dan banyak penjaga pantai,  para penjaga adalah masyarakat lokal yang diberdayakan dan mereka tidak memiliki akses kemana- mana, sehingga sangat mungkin ada permainan dipersoalan itu,” cetusnya

Lebih lanjut Kang Tamil berharap, pemerintahan daerah dan pusat segera bergerak untuk memberikan perhatian khusus soal nasib penjaga pantai.

“ saya tidak terdensius terhadap pemerintahan daerah kabupaten. Saya hanya  berharap dapat mengetuk perhatian semua orang di kabupaten dan pusat kepada kepada pahlawan penjaga pantai. Harus ada solusi buat mereka, kalau memeng tidak ada di nomenklatur, yang buatlah solusi yang terbaik untuk kesejaterahan mereka,” tutup Kang Tamil