Rabu,  27 November 2024

Suara Golkar Sisa Enam Persen, Bahlil Siap Rebut Kursi Airlangga

RN/NS
Suara Golkar Sisa Enam Persen, Bahlil Siap Rebut Kursi Airlangga
Bahlil Lahadalia.

RN - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia keluar kandang. Dia berani cuap-cuap untuk merebut kursi Ketua Umum Golkar. 

Bahlil sepertinya sudah siap bertarung dengan Airlangga Hartarto. Bahlil mengaku merasa resah dengan kondisi partainya saat ini. 

"Survei dari dua digit jadi satu digit, satu digitnya 6 persen lagi. Berarti ada mismanagement, kalau tidak ada mismanagement harusnya naik dong," kata Bahlil di depan beberapa pimred media di kediaman, Jl Denpasar, Jakarta Selatan, Sabtu (22/7/2023).

BERITA TERKAIT :
Golkar Sudah Disahkan Kemkum, Gugatan Ke Bahlil Tetap Jalan
Gelar Doktor Bahlil Ditangguhkan, Usai UI Rapat Koordinasi

Bahlil menyebut Golkar butuh uluran tangan kader untuk mengembalikan kekuatan partai. Bahlil juga mendengar banyak suara dari perwakilan Golkar di daerah soal konsolidasi yang kurang efektif. Karena itu survei Golkar memasuli fase 'was was'. "Sudah lampu kuning karena sudah tinggal 6 persen," kata Bahlil.

Dia sebagai kader Golkar merasa prihatin dengan kondisi ini. Dia menyebut semua kader Golkar pasti terpanggil untuk menyelamatkan partai.

Seperti diberitakan, beberapa kader senior Golkar sudah siap maju. Mereka adalah Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet dan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan.

"Semua kader Golkar punya tanggung jawab memberikan kontribusi untuk partai termasuk saya. Sebagai kader Golkar ketika melihat partainya dalam kondisi yang membutuhkan uluran tangan kader yang merasa bertanggungjawab saya yakin semua siap tapi melalui mekanisme yang jelas sesuai aturan main organisasi," tegasnya.

"Yang saya dengar dari pengurus DPP maupun DPD, konsolidasi yang sering dilakukan ke daerah itu sekarang jauh dari harapan, itu menurut versi mereka dan itu bisa objektif bisa subjektif. Tetapi saya membenarkan itu karena kalau konsolidasi dilakukan dengan baik tidak mungkin Golkar turun 6 persen sebelumnya 12-13 persen," ungkapnya.