Senin,  25 November 2024

BEM UI Tantang Capres Debat, Yang Baru Jawab Oke Baru Anies Doang

RN/NS
BEM UI Tantang Capres Debat, Yang Baru Jawab Oke Baru Anies Doang

RN - Anies Baswedan sudah siap menjawab tantangan yang diajukan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) untuk berdebat. BEM UI akan menggelar debat untuk capres.

"Yuk, kapan?" kata Anies melalui akun @aniesbaswedan dikutip di Jakarta, Senin (21/8/2023).

Anies merespons tantangan Ketua BEM UI, Melki Sedek Huang yang mengajak semua bacapres yang hendak berkampanye untuk datang ke Kampus Kuning, Kota Depok. Menurut Melki, pihaknya siap menguliti semua isi pikiran dan mendebat seluruh argumen para calon presiden.

BERITA TERKAIT :
Ara Sebut Jokowi Macan Tidur, Gara-Gara Anies Dukung Pramono 
Relawan Anies Di Kota Bekasi Siap Gembosi Jago PKS, Di Jakarta Kapan Nih?

"Jika memang punya nyali, BEM UI mengundang semua calon presiden atau bakal calon presiden untuk hadir ke UI karena kami siap untuk menguliti semua isi pikiran kalian. Kami siap menyampaikan aspirasi kami dan mendebat seluruh argumen kalian jika perlu," ujar Melki lewat keterangannya di Jakarta, Senin (21/8).

Melki menyatakan, BEM UI tak mau masa depan bangsa ini digantungkan pada calon pemimpin yang hanya berfokus pada kampanye, pencitraan, dan lip service yang tak bermutu. Dia mengungkapkan, saat ini Indonesia membutuhkan pemimpin yang cerdas dan berpihak untuk rakyat banyak.

"Banyak kampanye hari ini membosankan. Generasi muda sudah bosan melihat banyak kampanye minim substansi dan lip service semata. Apalagi jika ditambah dengan permainan identitas dan pencitraan yang tak perlu," ujar Melki.

Menurut Melki, merujuk putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait kampanye tak ada satu pun frasa di dalamnya yang menyebutkan memperbolehkan kampanye di kampus. Yang disebutkan di sana adalah institusi pendidikan diperbolehkan untuk mengundang para calon dengan tidak membawa atribut dan alat peraga.

Namun, kata Melki, celah kebolehan mengundang para calon pemimpin ke kampus ini harus dimanfaatkan. Dia mengatakan, sudah saatnya setiap kampus kembali ke marwahnya sebagai tempat pencarian kebenaran guna sebesar-besarnya kemaslahatan bangsa. 

"Tiap calon pemimpin harus diuji kapasitas dan substansinya di dalam kampus secara serius daripada sekadar jualan pencitraan dan kampanye tak bermutu," kata Melki.