Jumat,  22 November 2024

AHY Gak Jadi Cawapres

Jejak Digital, Prabowo Pernah Dicap Jenderal Kardus Oleh Demokrat, Kini Anies Dituding... 

RN/NS
Jejak Digital, Prabowo Pernah Dicap Jenderal Kardus Oleh Demokrat, Kini Anies Dituding... 

RN - Partai Demokrat mendadak ngambek. Dia membongkar duet Anies Baswedan dengan Muhaimmin Iskandar alias Cak Imin. 

Elit Demokrat menyebut kalau Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menjadi biang kerok. Bahkan, Demokrat menuding ada penghianatan. 

Alih-alih ambekan Demokrat kabarnya lantaran AHY tidak jadi dipinang cawapres. Aksi tudingan Demokrat juga terekam dalam jejak digital. 

BERITA TERKAIT :
Nggak Mau Kalah Dari Gen Z, Emak-emak Kader dan PKK Penjaringan Ikut Pelatihan Komputer
Gelar Tasyakuran Di Dapil II Jakarta Utara Bareng Akar Rumput Demokrat, Bunda Neneng Mulai Gaspoll Menangkan Pasangan RK-Suswono

Pada Pilpres 2019, Demokrat mendadak menuding Prabowo disebut lebih mementingkan uang dalam menentukan calon wakil presiden (cawapres). Lalu, Prabowo juga dicap sebagai jenderal kardus.

"Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga parpol juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," kata Sekjen PD, Teuku Riefky Harsya, dalam keterangan tertulis, Kamis (31/8/2023).

Padahal, kata Riefki, Anies sebelumnya sudah sepakat menjadikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres pendampingnya. Hal itu disepakati pimpinan Nasdem, PKS, dan Demokrat. Namun, kini Anies menurut ke Surya Paloh untuk disandingkan dengan ketua umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

Berbeda dengan PKS. Elit partai dakwah ini santai dengan langkah Anies Baswedan memilih Cak Imin sebagai cawapresnya.

Jajaran elite PKS akan menggelar pertemuan untuk membahas duet Anies-Cak Imin tersebut.

“Akan ada penjelasan detail (duet Anies-Cak Imin), tapi di DPP PKS,” ujar Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera kepada awak media di Jakarta, Kamis (31/8/2023) malam.

Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR itu tidak menjelaskan lebih detail mengenai rencana pertemuan itu. "Jangan emosi dulu, slow aja masih tahap awal," ungkapnya.