RN - Menteri Sekretaris Negara Pratikno mendadak muncul. Dia menegaskan tak ada skenario menghalangi seseorang untuk jadi calon wakil presiden.
Pratikno menyampaikan hal ini di tengah ramai pernyataan Demokrat bahwa Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dihalang-halangi untuk jadi calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan.
Pratikno mengatakan Presiden Jokowi tak mau campur tangan dalam urusan tersebut. Menurutnya, Jokowi pun tidak tahu tentang manuver-manuver yang sedang terjadi di antara partai politik.
BERITA TERKAIT :Jadi Menko Di Kabinet Merah Putih, Cak Imin Traktir Anies Makan
Nggak Mau Kalah Dari Gen Z, Emak-emak Kader dan PKK Penjaringan Ikut Pelatihan Komputer
"Kami di istana tidak mencampuri urusan pencapresan-pencawapresan sama sekali. Pak Presiden sama sekali tidak mencampuri itu, apalagi menghalangi seseorang untuk menjadi cawapres," kata Pratikno dalam keterangan video, Jumat (1/9). Pratikno menyatakan hal ini menjawab soal tudingan ada yang menghalangi pencawapresan AHY.
Dia berkata Jokowi pun tak membahas hal itu saat menjamu Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di istana kemarin sore. Jokowi, ucapnya, kaget setelah membaca berita usai pertemuan.
Pratikno mengaku ditelepon Jokowi kemarin malam. Dia mengaku heran ada berita soal campur tangan istana dalam urusan koalisi NasDem.
"PKB tidak memberi tahu, Pak Surya Paloh saat jumpa kemarin juga tidak memberi tahu gitu. Jadi, sama sekali tidak tahu dan tidak ada maksud sekalipun untuk menghalangi seseorang," ucapnya.
Pratikno memastikan Jokowi dan istana mendorong proses demokrasi berjalan baik dan lancar.
Sebelumnya, Partai Demokrat menyebut ada kemungkinan campur tangan istana di perpecahan koalisi Anies. Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga menyebut ada dalang di balik kejadian itu.
NasDem dikabarkan telah sepakat dengan PKB untuk mengusung Anies Baswedan. Mereka akan memasangkan Anies dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
"Kita juga tahu seorang menteri masih aktif dari kabinet Jokowi secara intensif melakukan lobi termasuk kepada Partai Demokrat dengan mengajak bentuk koalisi baru, koalisi Demokrat, PKS, dan PPP," ucap SBY pada jumpa pers di Puri Cikeas, Bogor, Jumat (1/9).