RN - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas sedang dalam sorotan pendukung pasangan Capres - Cawapres Amin (Anies - Muhaimin).
Gus Yaqut membuat heboh dan blingsatan pendukung pasangan Amin usai Ketua Gerakan Pemuda Ansor itu menyebutkan pilih Amin Bid’ah saat berpidato.
Gus Yaqut pun memberi penjelasan ikhwal kelekar 'pilih Amin Bid'ah', sebab ucapan Yaqut tersebut dikaitkan dengan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang diakronimkan pasangan Amin.
BERITA TERKAIT :Jangan Beli Vitamin C, Makan Tujuh Buah Manjur Ini
Nasaruddin Umar Diminta DPR Benahi Masalah Haji, Jangan Sampai Ada Jual Beli Kuota
Yaqut menepis kelakar tersebut ada kaitannya dengan Pilpres 2024. Guyon itu disampaikan Yaqut dalam konteks pegawai di lingkungan Kementerian Agama yang namanya ditambahkan 'Amin'.
Penjelasan itu disampaikan Yaqut usai penandatanganan Nota Kesepahaman antara KPU dengan Kementerian Agama, Kementerian Pemuda dan Olahraga, PPATK dan OJK dalam mendukung penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta, Jumat, 15 September 2023.
"Jadi, dulu ada Kepala Balitbang Kemenag namanya Suyitno, ketika MC manggil namanya kok ada tambahan Amin, itu. Kaget saya. Setahu saya namanya Suyitno, gak ada Amin-nya. Nah, saya bilang ini kok aneh ada nama Amin karena lagi ramai-ramai pilpres, kemudian begitu. Gak ada konteks apa-apa. Jadi, konteksnya bercanda," kata Yaqut.
Yaqut juga menjelaskan makna kata bid'ah yang tak selalu negatif. Sebab, menurut dia, kata bid'ah berarti novelty atau kebaruan dan creation. Menurut dia, persepsi orang bahwa bid’ah itu jelek.
"Nah, artinya apa? Ini sebenarnya istilah yang netral, bahkan kalau mau cari blessing-nya itu positif loh,” lanjut Yaqut.
“Jadi, ini kemudian orang saja yang mempersempitnya menjadi bid'ah seolah olah jelek. Gak, bid'ah itu artinya kreatif, novelty kebaruan," jelas Yaqut.
Yaqut menyampaikan, jika merujuk arti harafiah tersebut maka seharusnya senang dengan sebutan bid'ah. Namun, dia menegaskan sekali lagi bahwa kelakarnya soal Amin bid’ah tak terkait dengan politik.
Ia bilang seperti itu hanya gurauan soal nama pegawai Kemenag yaitu Suyitno yang namanya ditambahi Amin.
"Ya memang itu guyonan. Dan, itu tadi bid'ah itu kata yang netral. Kemudian, orang banyak menimpanya dengan istilah-istilah keagamaan," ujarnya.
Bagi dia, ada pesan moral jelang 2024 karena mesti dijalani dengan riang gembira. Kata Yaqut, tak perlu tegang-tegang dalam merayakan demokrasi.
"Kita hadapi perbedaan yang memang sudah jadi kodrat kita, takdir kita ini semua, kan berbeda-beda. Kita nikmati perbedaan ini, jangan tegang-tegang. Indonesia merayakan demokrasi ini dengan kegembiraan, dengan ketawa-tawa aja gitu loh. Serius boleh tapi jangan tegang, clear kan?" kata Yaqut menambahkan.
Sebelumnya, Menag Yaqut berkelakar soal kata 'Amin' di acara Pembukaan Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Surabaya, Rabu, 13 September 2023.
Hal itu sampaikan Yaqut saat menyapa Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Amin Suyitno.
Dia berkelakar apakah nama Amin itu ada sejak lama atau karena ada pasangan bernama Amin (Anies-Cak Imin), baru-baru ini. "Kalau ada yang masih milih itu (Amin) bid'ah," kata Yaqut dengan nada bercanda.