Selasa,  02 September 2025

Suap Kuota Haji Kemenag, Laris Manis Bisnis Berjargon Surga Yang Menghasilkan Cuan Banyak

RN/NS
Suap Kuota Haji Kemenag, Laris Manis Bisnis Berjargon Surga Yang Menghasilkan Cuan Banyak

RN - Bisnis dengan embel-embel masuk surga memang manjur. Korupsi kuota haji 2024 di Kementerian Agama (Kemenag) adalah salah satu contoh.

Dalam kasus tersebut, KPK mengungkap adanya keterlibatan travel haji. Per satu kuota, si pejabat bisa mendapatkan cuan/duit hingga ratusan juta rupiah.

Setoran yang diberikan perusahaan perjalanan atau travel haji kepada pejabat Kemenag berkisar antara 2.600–7.000 dolar AS per kuota, atau sekitar Rp41,9 juta hingga Rp113 juta per kuota dengan kurs Rp16.144,45, sebagai biaya komitmen pembagian kuota.

Berdasarkan SK Menteri Agama tertanggal 15 Januari 2024, kuota tambahan itu dibagi rata: 10.000 untuk haji reguler dan 10.000 untuk haji khusus. Keputusan tersebut dinilai berdampak pada aturan. Aturan inilah yang akhirnya menjadi celah jual beli kuota haji dari reguler dijadikan khusus dan furoda yang per kuota jamaah harus bayar sekitar Rp 500 juga hingga Rp 1 miliar.

"Bahwa sampai dengan saat ini tim penyidik telah melakukan penyitaan kepada beberapa pihak terkait, sejumlah uang dengan total US$1,6 juta, 4 (empat) unit kendaraan roda empat, serta 5 (lima) bidang tanah dan bangunan," ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo melalui keterangan tertulis, Selasa (2/9).

Budi tidak merinci dari mana penyitaan tersebut berasal. Kata dia, penyidik masih akan terus mendalami aliran uang terkait praktik jual beli kuota tambahan haji 2023-2024 tersebut.

"Penyitaan aset-aset tersebut sebagai bagian dari upaya untuk pembuktian perkara sekaligus langkah awal KPK dalam mengoptimalkan asset recovery atau pemulihan keuangan negara," tutur Budi.

Dalam proses penyidikan berjalan, KPK sudah memeriksa banyak saksi. Di antaranya mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, staf khusus Yaqut yang merupakan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ishfah Abidal Aziz, dan pemilik agen perjalanan Maktour Travel, Fuad Hasan Masyhur.

Kemudian Staf Keuangan Asosiasi Mutiara Haji Achmad Ruhyadin, Ketua Umum Kesthuri sekaligus Komisaris PT Raudah Eksati Utama Asrul Azis Taba dan Staf PT Anugerah Citra Mulia Eris Herlambang.

Berdasarkan perhitungan awal KPK, ditemukan kerugian negara dalam kasus dugaan korupsi kuota haji tambahan tahun 2023-2024 mencapai Rp1 triliun lebih. Temuan ini akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Dalam proses penyidikan berjalan, tepatnya pada 11 Agustus 2025, KPK mengeluarkan Surat Keputusan tentang larangan bepergian ke luar negeri untuk Yaqut Cholil Qoumas, staf khususnya Ishfah Abidal Aziz, dan pemilik agen perjalanan Maktour Travel, Fuad Hasan Masyhur.

KPK juga sudah menggeledah sejumlah tempat seperti rumah kediaman Yaqut di Condet, Jakarta Timur, kantor agen perjalanan haji dan umrah di Jakarta, rumah ASN Kementerian Agama di Depok, hingga ruang Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama.

Banyak barang bukti diduga terkait perkara disita. Di antaranya dokumen, Barang Bukti Elektronik (BBE), hingga kendaraan roda empat dan properti.

BERITA TERKAIT :
Bos Maktour & Karupsi Kuota Haji, Mertua Menpora Lelah Digarap KPK