RN - Lamanya Prabowo memutuskan nama cawapres menjadi isu liar. Ada kabar kalau Golkar akan hengkang dari koalisi Prabowo dan membuat poros baru.
Golkar kabarnya akan menggandeng Demokrat dan mengawinkan Airlangga Hartarto dengan AHY. Golkar 12,31% dengan 85 kursi dan Demokrat 7,77% dan 54 kursi.
Artinya koalisi Golkar dan Demokrat sudah mengantongi 20,08% dan 139 kursi dan ini sudah cukup untuk mengusung pasangan capres-cawapres.
BERITA TERKAIT :Beda Dengan Jokowi, Prabowo Tancap Gas Tanpa Pecitraan Dan Bawa Oleh-Oleh Investasi
Kurang 160 Ribu Dokter Spesialis, Prabowo Minta India Bantu Indonesia
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto haikul yakin Golkar tetap bersamanya.
"Nyaman at home karena begitu banyak kawan-kawan lama, kawan-kawan seperjuangan. Golongan Karya punya sejarah yang gemilang, Golongan Karya berjasa dalam sejarah Bangsa Indonesia, Golongan Karya tampil di saat-saat kritis membela kebenaran keadilan dan kejujuran," ujar Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (20/10/2023).
Menurut Prabowo, Partai Golkar, adalah pihak yang selalu terdepan dalam membela Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Apalagi partai berlambang pohon beringin itu juga melahirkan partai politik lain yang mengedepankan dua hal tersebut.
"Golongan Karya melahirkan banyak sekali partai-partai lain yang juga membela Pancasila, secara murni dan konsekuen," ujar Prabowo.
"Saya merasakan bahwa saya merasa besar, saya merasa dukungan yang sangat kuat, saya merasa kita berjuang selalu, untuk rakyat, untuk demokrasi, untuk kebenaran, untuk keadilan, untuk kejujuran untuk kemakmuran rakyat Indonesia," tutur Menteri Pertahanan itu menambahkan.