RN - Guru honorer kerap dianggap sebelah mata. Berjibaku mengajar tapi gaji kecil.
Aksi demo guru honorer selalu tak digubris. Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), jumlah guru di Indonesia sebanyak 3,31 juta orang pada tahun ajaran 2022/2023. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1,45 juta guru mengajar di Sekolah Dasar (SD).
Sebanyak 664.746 guru mengajar di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kemudian, ada 331.371 guru mengajar di Sekolah Menengah Atas (SMA).
BERITA TERKAIT :Pagar & Laptop 1,4 Miliar Disorot, Istri Uya Kuya Bongkar Mafia Proyek Pendidikan Di DKI
Situs Resmi Pemprov DKI Marak Iklan Judol, Kerjasama?
Ada pula 319.903 guru yang berada di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sebanyak 259.813 guru mengajar di Taman Kanak-kanak (TK).
Lalu, guru yang mengajar di Kelompok Bermain (KB) atau playgroup sebanyak 165.861 orang. Guru yang mengajar di Taman Pendidikan Alquran (TPA) dan Satuan PAUD Sejenis (SPS) masing-masing sebanyak 5.277 orang dan 46.780 orang.
Sebanyak 33.631 guru mengajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Jumlah guru yang mengajar di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) sebanyak 5.187 orang. Sementara, 26.681 guru mengajar di Sekolah Luar Biasa (SLB).
Kini menjelang pilpres ada angin segar. Pemerintah menjanjikan para guru untuk diangkat jadi ASN.
Presiden Joko Widodo berjanji para guru akan dijadikan ASN. Dan janji itu diharapkan bisa tercapai sebelum dia mengakhiri jabatan sebagai kepala pemerintahan.
Hal itu disampaikan Jokowi saat menghadiri acara peringatan ulang tahun ke-78 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (25/11).
Jokowi menjelaskan, guru honorer yang resmi menjadi PNS atau ASN dengan perjanjian kerja (P3K) belum mencapai target yang dipatoknya.
"Harapan kita nanti dalam 3 tahun akan ada kurang lebih 840.000 guru yang direkrut sebagai ASN P3K dan 2024 nanti akan mencapai 1 juta guru ASN P3K" ujar Jokowi.
Mantan Walikota Solo itu mengurai, di 2021 dan 2022 telah diterima 554.000 guru honorer sebagai guru ASN PPPK. Jumlah itu, menurutnya masih harus ditingkatkan.
Karena itu, Jokowi berupaya mencapai target 1 juta guru PNS sebelum dirinya digantikan Capres yang terpilih dari hasil Pilpres 2024.
"Terkait dengan kepastian karir dan kesejahteraannya, saat ini sudah tahap demi tahap teratasi berkat program seleksi guru ASN P3K," demikian Jokowi menambahkan.