RN - ASN/PNS Pemprov DKI Jakarta harus dibenahi. Sebab, banyak para pegawai yang dinyatakan setres dan tidak sehat.
Tragisnya, banyak juga ASN yang kepergok selingkuh akhirnya dilaporkan ke Badan Kepegawaian Daerah atau BKD. Tapi hingga kini BKD terkesan menutupi kasus amoral para ASN.
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya mengakui kalau di Jakarta jumlah perceraian agak tinggi. Di tahun 2024 kata dia, ada sekitar 116 laporan perceraian ASN.
BERITA TERKAIT :62 Persen ASN DKI Obesitas, Perutnya Buncit Dan Banyak Kena Hipertensi
Di Jakarta, ada Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 2 Tahun 2025 tentang Tata Cara Pemberian Izin Perkawinan dan Perceraian. Pergub itu sempat menjadi perbincangan masyarakat, karena dianggap mengatur ASN untuk berpoligami dengan berbagai alasan.
Seorang pehawai BKD yang namanya enggan disebutkan mengaku, kasus perselingkuhan terjadi biasanya antar teman sesama kerja. "Mungkin karena sering bertemu," ungkapnya.
Bukan hanya selingkuh, tapi banyak ASN yang berperut buncit dan dilanda setres. Data Dinas Kesehatan (Dinkes) menyebutkan, ASN obesitas ada 62 persen, overweight 15,4 persen, hipertensi 27,6 persen, diabetes melitus 5,7 persen, kurang bugar 24 persen, hingga masalah kejiwaan 15 persen atau setres.
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Rano Karno mengatakan instruksi gubernur (ingub) kewajiban ASN Pemprov Jakarta berolahraga bersama setiap hari Jumat itu telah dikeluarkan.
"Ingub-nya sudah ada. Instruksi gubernur, hari Jumat kita harus melakukan olahraga bersama di sini. Saya setuju dan harus kita lakukan. Karena nggak mungkin kita bisa meningkatkan etos kerja kalau kesehatan terganggu," kata Rano di Balai Kota Jakarta, Jumat (18/7/2025).
Rano menyatakan setuju atas kebijakan yang dikeluarkan lewat instruksi Gubernur Jakarta Pramono Anung. Kebijakan ASN Pemprov Jakarta wajib berolahraga bersama ini diungkap Rano dalam kegiatan Kampanye Jakarta BERJAGA (Bergerak, Bekerja, Berolahraga, dan Bahagia) 2.0 Tahun 2025.
Rano lalu mengaitkan gaya hidup sehat ASN Pemprov Jakarta ini dengan kebijakan kewajiban penggunaan transportasi umum setiap hari Rabu. Dia mengatakan kebijakan tersebut secara tidak langsung juga mendorong ASN untuk berjalan kaki.
"Saya tinggal di Lebak Bulus, saya menuju ke halte MRT di Lebak Bulus, kemudian jalan kaki menuju halte, naik ke dalem MRT juga jalan kaki. Itu adalah sebuah pergerakan yang jarang saya lakukan," ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati menyampaikan data hasil pemeriksaan kesehatan ASN pada 2024. Hasilnya, mayoritas ASN Pemprov Jakarta punya masalah kelebihan berat badan (obesitas).
Hasil pemeriksaan juga menunjukkan ada potensi masalah kesehatan lain yang dihadapi ASN Pemprov Jakarta.
"Izin, sedikit melaporkan, dari hasil pemeriksaan kesehatan ASN yang dilakukan tahun 2024, ada beberapa hasil yang mesti kita cermati. Obesitas ada 62 persen, overweight 15,4 persen, hipertensi 27,6 persen, diabetes melitus 5,7 persen, kurang bugar 24 persen, hingga masalah kejiwaan 15 persen," kata Ani.