RN - Kebocoran anggaran membuat Presiden RI Prabowo Subianto murka. Prabowo ternyata sudah mendeteksi adanya keboroan anggaran pada dunia pendidikan.
Prabowo menekankan pendidikan menjadi salah satu langkah strategis untuk memperkuat bangsa. Semua jenjang pendidikan, mulai dari dasar hingga perguruan tinggi, disebut harus dibenahi agar mampu menyiapkan generasi pengelola kekayaan nasional.
Hal ini disampaikan Kepala Negara dalam acara Pembekalan Guru dan Kepala Sekolah Rakyat di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, dikutip Sabtu (23/8/2025).
“Tidak hanya di 1, 2, 3 bidang, semua sekolah dasar harus kita perbaiki. Semua sekolah menengah harus kita perbaiki. Semua sekolah vokasi harus kita perbaiki. Semua perguruan tinggi harus kita perbaiki,” kata Prabowo.
Selain itu, Prabowo juga menyoroti pentingnya pengelolaan anggaran pendidikan secara bersih dan tepat sasaran. Ia mencontohkan praktik kebocoran anggaran di negara lain, yang harus diantisipasi agar tidak terjadi di Indonesia.
“Anggaran kita besar tapi masih besar pula kebocoran-kebocoran. Saudara-saudara di daerah-daerah lebih tahu masalah ini dari pada kami-kami di Jakarta. Kalian yang merasakan, selalu Anda dengarkan anggarannya sekian, tapi kok sampai di saya sekian hangusnya di mana? menghilangnya di mana? saudara-saudara ini harus kita perbaiki, harus kita perbaiki,” paparnya.
Lantas, Prabowo kembali menegaskan peningkatan kualitas pendidikan tidak boleh dilakukan secara bertahap dan terbatas.
Kepala Negara ini menyebut Indonesia tidak memiliki banyak waktu karena dunia saat ini tengah berlomba-lomba memajukan sistem pendidikannya, sehingga seluruh jenjang pendidikan harus segera diperbaiki.
"Tidak bisa kita tunggu, tidak bisa kita katakan yah kita mulai aja dulu dengan 10 sekolah, nanti kalau 10 sekolah berhasil, kita tambah lagi 30 sekolah. Maaf dunia tidak seperti itu, dunia sekarang berlomba-lomba, dunia tetangga-tetangga kita berlomba-lomba. Kita tidak punya banyak waktu karena itu salah satu upaya kita memperbaiki pendidikan kita,” tuturnya.
Hadiah Kenaikan Kelas Untuk Guru, Yang Menerima Bisa Disebut Korupsi
