RN - Program sentra pangan nasional atau food estate yang digagas Presiden Joko Widodo dinilai gagal. Proyek yang dipercayakan ke Prabowo itu diminta dihentikan.
Pernyataan itu disampaikan Cawapres Nomor Urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, pada debat Cawapres yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu malam (21/1).
"Food estate terbukti mengabaikan petani kita, meninggalkan masyarakat adat kita, menghasilkan konflik agraria dan bahkan merusak lingkungan kita," tegas Cak Imin.
BERITA TERKAIT :Debat Pilkada DKI Garing, KPU Gagal Kelola Acara?
Suswono Gagap Saat Debat, Gagal Kasih Pantun Di Panggung Penutupan
Pendamping Anies Baswedan itu meminta pemerintah mengevaluasi program itu dan membuat program ketahanan pangan yang baru dengan melibatkan masyarakat, khususnya petani.
"(Food Estate) Ini harus dihentikan," tegas Cawapres yang diusung Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Kebangkitan Bangsa itu.
Debat keempat mengambil tema pembangunan berkelanjutan dan lingkungan hidup, sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat, dan desa.
Begitu juga dengan Mahfud MD. Dia mengkritik proyek lumbung pangan nasional atau food estate yang dinilainya gagal. Sebab, akibat food estate itu justru yang terjadi adalah kerusakan lingkungan.
“Food estate gagal dan merusak lingkungan, yang bener aja? Rugi dong kita,” tegas Mahfud.
Mulanya, Mahfud mengurai bahwa pihaknya akan menggunakan empat tolok ukur dalam setiap pengambilan keputusan untuk memanfaatkan sumber daya alam di Indonesia yang melimpah ruah.
“Satu, pemanfaatan. Dua, pemerataan. Ketiga, partisipasi masyarakat. Kemudian juga penghormatan yang terhadap hak-hak yang diwariskan secara leluhur kita. Kami akan gunakan 4 tolok ukur itu,” kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.
Namun, kata Mahfud, pemerintah agaknya mengesampingkan hal itu. Sebab, yang terjadi justru kerusakan lingkungan seperti proyek lumbung pangan nasional yang nakhodai Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
“Saya tidak melihat pemerintah melakukan langkah-langkah apa sih yang diperlukan ini untuk menjaga kelestarian lingkungan alam kita?” katanya.
“Maka, kami punya program petani bangga bertani laut jaya, nelayan sejahtera, jangan misalnya seperti food estate yang gagal dan merusak lingkungan,” demikian Mahfud.