RN - Jakarta masih menjadi langganan banjir. Cuap-cuap Pemprov DKI Jakarta yang bakal menghadang air bah hanya sebatas wacana.
Bahkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengimbau warga di pesisir utara Jakarta untuk mewaspadai potensi banjir pada 21 hingga 27 Januari 2024.
Banjir di pesisir Jakarta terkait fenomena fase bulan purnama berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir (rob).
BERITA TERKAIT :Jakarta Bakal Hujan Lagi, Siap-Siap Macet Horor
Hujan Sebentar Dan Tak Besar, Jalanan DKI Sudah Ngambang
"Jakarta update doang cepet, pas banjir penanganan lelet. Hallo Pak Pj Heru ngapain sih," keluh warga Penjaringan, Jakut yang namanya engan disebutkan, Selasa (23/1).
Potensi banjir rob akan terjadi di wilayah Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru dan Muara Angke. "Cuma peringatan doang, tapi rumah kami tetap kelelep," keluh warga Cilincing, Jakut.
Hamdi warga Muara Angke meminta kepada pemprov agar punya solusi dalam fenomena banjir rob. "Banjir rob kan terus terjadi setiap tahun, masa cuma warning doang tanpa solusi," ungkap bapak dua anak ini.
Sebelumnya Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji menjelaskan, fenomena fase bulan purnama berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir (rob) di wilayah pesisir utara Jakarta.
"BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok menginformasikan peringatan potensi banjir pesisir (rob) tanggal 21 sampai 27 Januari 2024. Kami minta warga wilayah pesisir utara Jakarta waspada," katanya, Minggu (21/1/2024).
Pak Pj Gubernur DKI Dicari Warga. Baca Harian Radar Nonstop
Menurut Isnawa, puncak pasang maksimum air laut berada pada pukul 07.00-11.00 WIB. BPBD mengimbau warga untuk terus memantau informasi terkini soal gelombang air laut pada situs bpbd.jakarta.go.id/gelombanglaut.
Sementara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Pulau Jawa pada sepekan mendatang.
Sejumlah provinsi disebut berpotensi mengalami hujan lebat atau sedang pada periode 20-23 Januari 2024 dan pada 24-26 Januari 2024.
BMKG mengidentifikasi potensi cuaca ekstrem melalui pengamatan meningkatnya intensitas curah hujan di sekitar wilayah Jawa.
BMKG memaparkan sejumlah alasan cuaca ekstrem masih berpotensi dialami sejumlah wilayah hingga pekan depan.
Kondisi-kondisi itu antara lain menguatnya aktivitas monsun Asia yang disertai potensi dingin, sehingga bisa menimbulkan peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan sebelah selatan ekuator.