RN - Carut marut data pemilih di luar negeri terkuak. Migrant Care menemukan adanya data ganda pemilih di luar negeri.
Kasus tersebut kini sudah dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Migrant Care adalah organisasi masyarakat sipil di Indonesia yang memiliki fokus pada advokasi untuk isu pekerja migran Indonesia.
Sebelumnya KPU sudah menetapkan DPT pemilih luar negeri 1.750.474 orang. Jumlah itu terdiri dari pemilih laki-laki 751.260 orang dan perempuan 999.214. Adapun total DPT yang ditetapkan secara keseluruhan untuk Pemilu 2024 berjumlah 204.807.222.
BERITA TERKAIT :Mendekati Pencoblosan, DPRD Kota Bekasi Ingatkan KPU dan Bawaslu Bekerja Profesional
Kasak-Kusuk Mr A Dongkel Kursi Wali Kota Jakpus
Ketua KPU RI, Hasyim Asyari mengungkapkan keheranannya, ketika mendengar temuan data ganda pemilih di New York, Amerika Serikat malah dilaporkan Migrant Care ke Bawaslu.
"Karena yang wewenang menetapkan DPT adalah KPU, maka seharusnya Migrant Care berkomunikasi dengan KPU," ujar Hasyim kepada wartawan, Sabtu (27/1).
Menurutnya, apabila Migrant Care menyampaikan data temuannya terkait masalah daftar pemilih tetap di luar negeri (DPT-LN) tersebut, maka KPU bisa mengambil langkah taktis.
Kendati begitu, anggota KPU RI dua periode itu menyampaikan proses penyusunan penyusunan daftar pemilih tetap, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Sehingga, dia memandang seharusnya tidak terdapat kegandaan data pemilih.
"Karena waktu pemutakhiran data pemilih itu sudah ada analisis kegandaan. Analisis kegandaan kami lakukan dua kali, (yaitu) kegandaan di PPLN tersebut, artinya misalkan di New York, dan dibandingkan antara PPLN dan juga dengan di dalam negeri," urainya.
Namun hingga saat ini, Hasyim memastikan KPU belum menerima data temuan pemilih ganda di New York, yang diserahkan Migrant Care kepada Bawaslu.
Direktur Migrant Care Wahyu Susilo mengkhawatirkan adanya penggelembungan suara terjadi di pemilihan umum atau Pemilu 2024, khususnya untuk suara pemilih di luar negeri. Hal ini disebabkan oleh ditemukan data pemilih ganda oleh Migrant Care.
"Ekstremnya kalau pas pilpres tiba-tiba setiap (paslon) mencapai 49 persen. Suara luar negeri bisa dimainkan karena rekapitulasinya paling akhir. Bisa menentukan 50 persen + 1," kata Wahyu, saat dihubungi melalui aplikasi perpesanan, pada Jumat, 26 Januari 2024.
Selain di New York, ada juga DPT ganda di Johor Bahru, Malaysia. Menurut Wahyu, kasus data ganda DPT luar negeri bukan kasus baru.
Wahyu menjelaskan bahwa kasus data ganda ini sangat berpengaruh terhadap Pemilu 2024. Dampak terburuk adalah terjadi kecurangan pemilu. "Penggelembungan suara, potensi kecurangan," ujarnya.
Menurut Wahyu, kasus DPT ganda ini dilaporkan supaya ditangani Bawaslu. Ia menyebutkan data nama yang dianalisis itu mencapai ratusan ribu sehingga Bawaslu diharapkan bisa menangani masalah tersebut.
"Mereka harus bentuk tim untuk memverifikasi kejanggalan-kejanggalan itu. Kami rnggak sanggup melototi data begitu banyak," ujar Wahyu.
Peneliti Migran Care Trisna Dwi Yuni mengatakan DPT ganda masih diperiksa dan bisa terjadi di Johor Bahru. Bahkan dia mengatakan jumlah data ganda itu berkali lipat lebih banyak dari yang ditemukan di DPT New York.
"Banyak sekali temuan kami terkait Johor Bahru. Masih terus kami dalami. Angkanya jauh berkali lipat (dari New York) karena DPT-nya memang banyak," kata Trisna.