RN - Pemilih ganda marak di luar negeri. Untuk itulah daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta II diminta waspada.
Dapil DKI Jakarta II mencakup Jakpus, Jaksel dan luar negeri dengan memperebutkan tujuh kursi. DKI Jakarta II diniai dapil neraka karena banyak orang beken nyaleg di sini.
Jumlah pemilih di Jakarta Selatan 1.766.049 dan Jakarta Pusat 830.352. KPU juga sudah menetapkan DPT pemilih luar negeri 1.750.474 orang. Jumlah itu terdiri dari pemilih laki-laki 751.260 orang dan perempuan 999.214.
BERITA TERKAIT :Ketua KPU Jakarta Timur Di Ujung Tanduk, Tedi Jatuh Gak Ya?
Bolos Saat Paripurna DPRD HUT Kota Jakarta Ke-497, Pejabat: Caleg Gagal Malu
Adapun total DPT yang ditetapkan secara keseluruhan untuk Pemilu 2024 berjumlah 204.807.222. Carut marutnya DPT dari laporan Migrant Care ke Bawaslu.
Direktur Migrant Care Wahyu Susilo mengkhawatirkan adanya penggelembungan suara terjadi di pemilihan umum atau Pemilu 2024, khususnya untuk suara pemilih di luar negeri. Hal ini disebabkan oleh ditemukan data pemilih ganda oleh Migrant Care.
"Ekstremnya kalau pas pilpres tiba-tiba setiap (paslon) mencapai 49 persen. Suara luar negeri bisa dimainkan karena rekapitulasinya paling akhir. Bisa menentukan 50 persen + 1," kata Wahyu, saat dihubungi melalui aplikasi perpesanan, pada Jumat, 26 Januari 2024.
Selain di New York, ada juga DPT ganda di Johor Bahru, Malaysia. Menurut Wahyu, kasus data ganda DPT luar negeri bukan kasus baru.
Wahyu menjelaskan bahwa kasus data ganda ini sangat berpengaruh terhadap Pemilu 2024. Dampak terburuk adalah terjadi kecurangan pemilu. "Penggelembungan suara, potensi kecurangan," ujarnya.
Menurut Wahyu, kasus DPT ganda ini dilaporkan supaya ditangani Bawaslu. Ia menyebutkan data nama yang dianalisis itu mencapai ratusan ribu sehingga Bawaslu diharapkan bisa menangani masalah tersebut.
"Mereka harus bentuk tim untuk memverifikasi kejanggalan-kejanggalan itu. Kami rnggak sanggup melototi data begitu banyak," ujar Wahyu.
Peneliti Migran Care Trisna Dwi Yuni mengatakan DPT ganda masih diperiksa dan bisa terjadi di Johor Bahru. Bahkan dia mengatakan jumlah data ganda itu berkali lipat lebih banyak dari yang ditemukan di DPT New York.
"Banyak sekali temuan kami terkait Johor Bahru. Masih terus kami dalami. Angkanya jauh berkali lipat (dari New York) karena DPT-nya memang banyak," kata Trisna.