Sabtu,  27 April 2024

Jika Israel Makin Brutal, Boikot Produk Bakal Ramai Lagi Di Indonesia

RN/NS
Jika Israel Makin Brutal, Boikot Produk Bakal Ramai Lagi Di Indonesia
Warga Palestina tewas digempur Israel.

RN - Israel terus melancarkan serangan. Target selanjutnya Jalur Gaza adalah kota selatan Rafah. 

Jika aksi Zionis Yahudi makin brutal bisa saja berdampak aksi boikot produk di Indonesia. Diketahui, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada Senin (6/2/2024) mengatakan target militer berikutnya di Jalur Gaza adalah kota selatan Rafah. 

Daerah tersebut diklaim oleh Yoav Gallant menjadi benteng terakhir kelompok Palestina Hamas. Pernyataan tersebut diucapkan Gallant dalam konferensi pers, menurut media publik KAN.

BERITA TERKAIT :
Drone Rudal Iran Gempur Isarel, Menlu Inggris Minta Benjamin Netanyahu Tak Bikin Gaduh Lagi 
Iran Tak Gentar Gempur Yahudi, Israel Ngemis Dukungan Ke Eropa 

"Kami juga akan menjangkau daerah-daerah yang belum kami serang yaitu di Jalur Gaza tengah dan selatan, dan terutama (benteng) terakhir Hamas di Rafah, " kata Gallant.

Lebih dari 1,3 juta orang saat ini tinggal di Rafah dan wilayah sekitarnya, yang sebagian besar mereka yang mengungsi dari wilayah lain Gaza. Beberapa kelompok hak asasi telah memperingatkan atas serangan militer Israel di Rafah, yang dapat menyebabkan banyak korban jiwa.

Sebelumnya PBB mengatakan, Israel telah memblokade sebagian besar pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza bulan lalu. Hal itu membuat situasi kemanusiaan di Gaza kian memburuk. Tindakan Israel itu telah menentang resolusi Dewan Keamanan PBB yang diadopsi pada Desember tahun lalu.

“Untuk  Januari secara keseluruhan, hanya 10 dari 61 misi bantuan kemanusiaan yang direncanakan di utara Wadi Gaza yang difasilitasi oleh otoritas Israel,” ungkap Juru Bicara PBB Stephane Dujarric di markas PBB di New York, Senin kemarin, dikutip laman Anadolu Agency.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hanya 13 dari 36 rumah sakit di Gaza yang masih berfungsi. Rumah sakit yang masih beroperasi hanya berfungsi sebagian.

Israel telah melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza sebagai balasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 warga Israel.

Setidaknya 27.478 warga Palestina gugur dan 66.835 lainnya terluka dalam serangan Israel tersebut, kata Kementerian Kesehatan di wilayah kantong itu pada Senin.

Di tempat terpisah, Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) menyatakan, aksi boikot produk yang diduga terafiliasi Israel kini sudah tidak semasif sebelumnya. Meski begitu disebutkan, masih ada beberapa anggota Hippindo yang kinerjanya belum pulih.

"Dari laporan yang kami terima, masih ada beberapa anggota ritel belum pulih, masih turun omzet 20 sampai 30 persen. Salah satunya KFC," ujar Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah dikutip ROL. 

Ia mengatakan, masih ada salah paham di masyarakat, sehingga beberapa merek yang seharusnya tidak diboikot turut terkena imbas. Budihardjo menyebutkan, contohnya restoran ayam cepat saji Kentucky Fried Chicken (KFC).

"Kita sudah cek, semuanya lokal. Baik petani, peternak lokal, karyawan lokal. 99 persen lokal, tapi kena imbas," ujar dia.