Minggu,  24 November 2024

Menang Kalah dalam Kontestasi Demokrasi Biasa, Tak Perlu Provokasi dan Sebar Hoax

RN/CR
Menang Kalah dalam Kontestasi Demokrasi Biasa, Tak Perlu Provokasi dan Sebar Hoax
Ketua Presidium JARI’98, Willy Prakarsa -Net

RN - Kalah menang dalam kontestasi demokrasi adalah hal yang biasa. Sangat lumrah terjadi. Tak perlu provokasi lewat medsos dan sebar berita hoax.

Begitu ditegaskan Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI) 98, Willy Prakarsa kepada radarnonstop.co, Kamis (15/2/2024).

“Bagi yang kurang puas dengan hasil Pilpres 2024 yang dimenangkan pasangan calon nomor urut 02, Prabowo-Gibran, silahkan ke Bawaslu dan Mahkamah Konsitusi (MK),” ujar Willy Prakarsa.

BERITA TERKAIT :
Meski Diguyur Hujan, Dukcapil Penjaringan Tetap Gelar Pelayanan di Pos RW 17
Biar Tahu Item Loksem Binaan UMKM, Kelurahan Penjaringan Tebar Data di Website Pemkot Jakut

Willy juga menyarankan, bagi pihak yang kalah, sebaiknya intropeksi diri, mengoreksi dan memperbaikinya kembali.

“Menang-kalah dalam kontestasi demokrasi tidak perlu didramatisasi, provokasi hingga sebar berita hoax di medsos. Biasa saja. Intropeksi dan evaluasi diri itu lebih baik, sehingga ke depan bisa melakukan langkah-langkah koreksi atau perbaikan, biar nanti kalau ada kontestasi tidak keok lagi,” saran Willy.

Diberitakan, hasil quick count atau hitung cepat hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 rampung pada sore ini, pukul 17.30 WIB.

Berdasarkan pantauan enam lembaga survei menunjukkan calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo-Gibran memenangkan perhitungan cepat (quick count) dari enam lembaga survei, dengan perolehan di atas 56 - 59 persen yang artinya Pilpres 1 putaran.

Sementara paslon nomor urut 1 Anies Bawedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berada di posisi kedua dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di urutan ketiga.