RN - Koalisi Prabowo-Gibran kabarnya tidak merangkul PDIP dan PKS. Kedua parpol itu kabarnya bakal didorong menjadi oposisi.
Sementara NasDem, PKB dan PPP kabarnya akan digandeng masuk dalam kabinet. Minggu (18/2), Joko Widodo memanggil Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh ke Istana Kepresidenan, Jakarta.
"Dipanggil Pak Presiden," kata politisi Nasdem Ahmad Sahroni dalam pesan singkat yang diterima di Jakarta, Ahad (18/2/2024).
BERITA TERKAIT :Kurang 160 Ribu Dokter Spesialis, Prabowo Minta India Bantu Indonesia
Sudah Gak Corona Lagi, DPRD DKI Cari Tempat Rapat Yang Cihuy Bahas RAPBD 2025
Menurut Sahroni pertemuan itu bersifat silaturahim yang biasa dilakukan. "Silaturahim biasa saja," ujarnya.
Belum diketahui apa pembicaraan antara Surya dengan Jokowi dalam pertemuan itu. Pertemuan ini ditengarai pertama kali dilakukan Jokowi dengan Surya Paloh usai penyelenggaraan Pemilu 2024.
Pertemuan itu juga menimbulkan spekulasi kalau NasDem akan digandeng masuk kabinet. Surya Paloh sebelumnya mengatakan bahwa kemungkinan dalam waktu dekat dirinya akan berkomunikasi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk membahas perkembangan Pemilihan Umum Presiden-Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Ganjar Pranowo juga sudah memberikan sinyal soal oposisi. Kata dia, PDIP sudah punya pengalaman menjadi oposisi selama 10 tahun saat SBY menjadi Presiden.
Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Ahmad Sjamsurijal mengatakan partainya belum menentukan sikap soal akan bergabung dengan koalisi pemerintah atau menjadi oposisi usai Pemilu 2024.
"Sampai sekarang DPP PKB belum berpikir bagaimana langkah-langkah terkait koalisi atau apapun," kata Cucun di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Ahad (18/2/2024).
Cucun mengatakan PKB saat ini masih fokus mengawal jalannya proses rekapitulasi suara partai secara nasional dan regional.
"Saya sendiri yang dipercaya sebagai direktur pemilihan legislatif PKB ini masih fokus tabulasi untuk perolehan legislatif. Pemilu belum berakhir sampai sekarang rekapitulasi Pilpres masih berjalan. Jadi tidak ada pembicaraan atau bicara dengan parpol koalisi kami untuk bicara terkait loncat atau misal mengambil sikap, sampai sekarang belum ada pembicaraan terkait itu," ujarnya.
Lebih lanjut Cucun mengatakan pembicaraan soal sikap partai akan terlebih dulu dibahas dalam rapat internal partai dan juga dirapatkan dengan Timnas AMIN. Meski demikian, dia mengatakan hingga saat ini belum ada pembicaraan ke arah sana.
"Kita lihat dulu hasil pemilu ini, kalau terkait rekam jejak bagaimana selama ini ada di pemerintahan, itu akan ditentukan bukan oleh sendiri sendiri tapi melalui rapat yang resmi struktur di PKB termasuk di Timnas AMIN," tuturnya.
- 9 Parpol Lolos PT
1. PDIP 8.735.132 suara (16,42 persen)
2. Golkar 7.766.572 suara (14,6 persen)
3. Gerindra 6.749.416 suara (12,69 persen)
4. PKB 5.832.720 suara (10,96 persen)
5. Nasdem 4.799.304 suara (9,02 persen)
6. PKS 3.993.239 suara (7,51 persen)
7. Demokrat 3.933.151 suara (7,39 persen)
8. PAN 3.637.623 suara (6,84 persen)
9. PPP 2.216.727 suara (4,17 persen)
OPOSISI = 24 persen
- PDIP = 16,42 persen
- PKS = 7,51 persen
IFTY-FIFTY = 20 persen
- PKB = 10,96 persen
- Nasdem = 9,02 persen
GALAU
- PPP = 4,17 persen
KOALISI = 50 Persen
- Golkar = 14,6 persen
- Gerindra = 12,69 persen
- Demokrat = 7,39 persen
- PAN = 6,84 persen