RN - Emak-emak teriak. Beras bukan hanya mahal tapi langka.
Emak-emak meminta kepada pemerintah agar bergerak cepat. "Susah cari beras, mahal lagi," keluh Lia warga Kebon Jeruk, Jakbar, Rabu (21/2).
Bank Indonesia (BI) mengungkapkan saat ini inflasi terjaga rendah dalam kisaran sasaran 2,5 plus minus satu persen. Meskipun begitu, inflasi volatile food atau pangan bergejolak pada Januari 2024 terpantau meningkat menjadi 7,22 persen secara tahunan.
BERITA TERKAIT :Penimbun Emas Sumringah, Emak-Emak: Lumayan Buat Modal Liburan
Modus Baru Hipnotis Di Serpong Tangsel, ATM Ditukar Lalu Dikuras, Duit Belanja Emak-Emak Ludes
"Ini terutama pada komoditas beras dan bawang karena dampak El Nino, faktor musiman, dan bergesernya musim tanam," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers RDG Bulanan BI Februari 2024, Rabu (21/2/2024).
Untuk itu, Perry memastikan sinergi pengendalian inflasi TPIP dan TPID melalui penguatan GNPIP di berbagai daerah terus diperkuat. Hal tersebut dilakukan untuk mengendalikan harga pangan.
"Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi 2024 tetap akan rendah dan terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus satu persen," ucap Perry.
BI mencatat inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Januari 2024 tercatat sebesar 2,57 persen secara tahunan. Angka tersebut menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,61 persen sehingga tetap berada dalam kisaran 2,5 plus minus satu persen.
"Penurunan inflasi terjadi pada inflasi inti, sebagai hasil nyata konsistensi kebijakan moneter Bank Indonesia yang pro-stability serta sinergi erat kebijakan Bank Indonesia dengan pemerintah pusat dan daerah," jelas Perry.
Inflasi inti menurun dari 1,80 persen secara tahunan pada Desember 2023 menjadi 1,68 pesen pada Januari 2024. Hal tersebut dipengaruhi oleh imported inflation yang rendah sejalan dengan tetap stabilnya nilai tukar rupiah, ekspektasi inflasi yang terjangkar dalam sasaran, serta kapasitas perekonomian yang masih besar dan dapat merespons permintaan domestik. Sementara itu, inflasi administered prices relatif stabil sebesar 1,74 persen secara tahunan.