RN - Menjadi oposisi bukan hal mudah. Resikonya adalah ditekan oleh pemerintah.
Hal ini diungkap Anies usai mengisi diskusi di Graha CIMB Niaga, Jalan Jenderal Sudirman Kav 58, Jakarta Pusat, Rabu (13/3).
"Karena mendapatkan tekanan yang luar biasa, untuk jadi oposisi itu akhirnya nggak kuat, karena nggak kuat akhirnya ikut di pemerintah," kata Anies.
BERITA TERKAIT :Kurang 160 Ribu Dokter Spesialis, Prabowo Minta India Bantu Indonesia
Sudah Gak Corona Lagi, DPRD DKI Cari Tempat Rapat Yang Cihuy Bahas RAPBD 2025
Capres yang diusungnya Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Kebangkitan Bangsa itu melanjutkan, tekanan yang luar biasa terhadap oposisi ini juga menunjukkan terjadinya kemunduran demokrasi.
"Jadi sebenarnya oposisi itu dikasih ruang saja karena dia menjadi penyeimbang baik untuk semua. Tapi kalau oposisi ditekan-tekan itu nggak ada yang tahan," jelasnya.
Anies menyebut dalam proses pemilihan umum, pihak yang memenangkan kontestasi otomatis akan berada di pemerintahan. Sementara untuk kubu yang kalah sebaiknya mengambil sikap oposisi.
"Saya pegang prinsip itu aja. Bila menang berada di dalam pemerintahan bila tidak menang maka berada di luar pemerintahan," demikian Anies Baswedan.