RN - Piala Asia U-Qatar 2024 di Qatar menjadi saksi penampilan talenta-talenta muda terbaik di Asia yang begitu memikat. Keterampilan dan kegigihan mereka dalam perebutan gelar dan tempat di Olimpiade Paris 2024 menuai sorotan.
Setelah kemenangan Jepang U-23 atas Uzbekistan U-23 di final, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) sudah melakukan kurasi pemain-pemain manakah yang layak menjadi nominasi Bintang Masa Depan.
AFC telah memilih enam penggawa dengan penampilan menawan sepanjang Piala Asia U-23 2024. Pemenang Bintang Masa Depan ditentukan dari banyaknya voting para pencinta sepak bola di penjuru Asia.
BERITA TERKAIT :Skuad Garuda Muda Siap Tempur Demi Tiket Olimpiade 2024
Para penggemar sepak bola Asia bisa melakukan voting melalui laman AFC. Berikut Nominasi Bintang Masa Depan AFC U-23.
Mao Hosoya (Jepang U-23)
Meski tak banyak bicara di babak grup, striker Jepang U-23, Mao Hosoya, tampil cemerlang di pertandingan krusial sistem gugur.
Penyerang tangguh, yang telah bermain di level senior, mematahkan perlawanan Qatar U-23 saat ia mencetak gol penentu kemenangan di perpanjangan waktu perempat final.
Sebelum melakukan tendangan yang luar biasa, dia menunjukkan sentuhan pertamanya yang sempurna, dan kontrol menawan.
Pada saat melawan Irak U-23 di semifinal, dia membuka skor menuju kemenangan 2-0 dan tiket ke final sekaligus Olimpiade Paris 2024.
Khusain Norchaev (Uzbekistan U-23)
Seperti Hosoya, striker Uzbekistan U-23, Khusain Norchaev, tidak tampil paling produktif selama babak grup. Dia mengemas satu gol saat White Wolves menang 5-0 atas Kuwait U-23 pada laga kedua grup.
Pengaruh nyata Norchaev terjadi di perempat final saat ia mencetak gol pembuka melawan Arab Saudi U-23.
Keran golnya terus mengalir. Dia mengemas gol ketiganya di Piala Asia U-23 2024 kala membobol gawang Indonesia U-23 di semifinal. Dia menjadi aktor penting Uzbekistan U-23 mencetak sejarah pertama kali lolos ke putaran final Olimpiade Paris 2024.
Ali Jasim (Irak U-23)
Keterampilan dalam menguasai bola, assist yang cerdik, dan gol-gol hebat. Penyerang Irak U-23, Ali Jasim, telah membawa seluruh triknya ke Qatar dan telah menjadi salah satu yang bersinar.
Jasim secara konsisten membawakan permainan terbaik sepanjang turnamen, baik itu dengan dribelnya yang memukau, memberikan assist untuk rekan satu timnya, atau mengonversi peluang apa pun menjadi gol.
Tentu saja, tidak ada momen yang lebih berkesan ketimbang kemenangannya di perpanjangan waktu dalam perebutan tempat ketiga kontra Indonesia U-23 untuk mengamankan tiket ke Olimpiade Paris 2024.
Rafael Struick (Indonesia U-23)
Pencetak dua gol ke gawang Korea Selatan U-23 yang akan selamanya terukir dalam sejarah sepakbola Indonesia.
Striker Indonesia U-23, Rafael Struick, akan selalu diingat lewat brace di laga perempat final tersebut.
Indonesia U-23 yang tampil sebagai debutan ternyata banyak bicara dan tak bisa dipandang sebelah mata.
Struick menjadi aktor yang membawa Garuda Muda ke semifinal Piala Asia U-23 2024. Dia mencetak gol pembuka yang menakjubkan dari jarak 25 yard sebelum mengemas gol keduanya ke gawang Korea Selatan U-23.
Indonesia U-23 akhirnya melaju ke empat besar setelah menang adu penalti 11-10 kontra Taegeuk Warriors.
Abdullah Radif (Arab Saudi U-23)
Kembali ke Qatar untuk turnamen AFC kedua berturut-turut setelah penampilan gemilangnya di Piala Asia 2023, striker Arab Saudi U-23, Abdullah Radif, menunjukkan kualitasnya di level U-23.
Dia terbukti mampu diandalkan. Radif meledak saat melawan Thailand U-23 di babak grup, mencetak satu-satunya hattrick di Piala Asia U-23 dengan tiga penyelesaian klinis.
Bertandem dengan Aiman Yahya di lini depan serta didukung Haitham Asiri dan Ahmed Al Ghamdi, Piala Asia U-23 2024 sekali lagi menunjukkan bahwa masa depan Green Falcons tampak cerah.
Ahmed Al Rawi (Qatar U-23)
Cedera membuat Ahmed Al Rawi absen dalam dua pertandingan penyisihan grup. Namun, dengan pengaruhnya dalam dua pertandingan yang ia tampilkan di Piala Asia U-23 2024, ia pantas mendapat tempatnya di antara nominasi ini.
Pada pertandingan pembuka melawan Indonesia U-23, adik dari pemain senior Qatar, Bassam Al Rawi, menunjukkan bahwa ia sama mahirnya dalam eksekusi bola mati.
Ia melepas tendangan bebas cantik yang melengkung sehingga mengecoh Ernando Ari Sutaryadi. Kembalinya sang penyerang melawan Jepang U-23 di perempat final juga menunjukkan sisi lain permainan.
Dia mencetak sundulan keras untuk menambah jumlah golnya menjadi dua gol dari dua laga.