Senin,  04 November 2024

Mau Poles Citra, Bea Cukai Sewa TikToker Untuk Bikin Video Positif 

RN/NS
Mau Poles Citra, Bea Cukai Sewa TikToker Untuk Bikin Video Positif 
TikToker Bima Yudho.

RN - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) lagi heboh. TikToker Bima Yudho buka suara. 

Bima mengaku mendapat tawaran endorse dari sebuah agensi untuk bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Tawaran endorse itu diungkapkan melalui akun TikTok pribadinya, @awbimax. Dalam unggahannya, Bima menunjukkan tangkapan layar pesan WhasApp ketika ia dihubungi oleh seseorang yang mengaku dari sebuah agensi untuk bekerja sama dengan Bea Cukai.

BERITA TERKAIT :
Inggris Sudah Bangkrut, Waspada Utang Indonesia Sudah Naik Lho
Sidang Dugaan Gratifikasi Mantan Kepala Bea Cukai DIY, KPK Panggil Irwan Mussry

Tawaran itu disebut bukan sebagai buzzer, tapi pandangan influencer terkait pengalaman mereka dengan Bea Cukai. Ia kemudian mengatakan ia mematok bayaran sebesar Rp100 juta per video di TikTok.

Dalam video lainnya, Bima mengatakan agensi tersebut kemudian kembali menghubunginya dan memintanya menghapus unggahan itu. Namun, Bima menolak.

"Karena nanti ini instansi bisa playing victim seolah-olah gue di sini nyebar hoax," kata Bima.

Agensi tersebut kemudian meminta maaf ke Bima terkait tawaran yang ditawarkan. Namun Bima mengatakan agensi maupun Bea Cukai tidak perlu meminta maaf.

Menurutnya, Bea Cukai sah-sah saja membuat kampanye di media sosial. Namun, ia tak mau jika diminta harus mengikuti keinginan Bea Cukai dalam memberikan pandangan terkait pelayanan instansi itu.

Sementara Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa DJBC Nirwala Dwi Heryanto pun buka suara. Ia membantah pihaknya pernah ada kontak atau tawaran kerja sama dengan Bima.

Bea Cukai, kata Nirwala, juga tidak pernah meminta agensi tertentu untuk mengajak influencer tersebut bekerja sama.

Nirwala mengakui pihaknya pernah bekerja sama dengan beberapa influencer lain terkait layanan kepabeanan dan cukai. Namun, Bea Cukai katanya tidak menyewa influencer sebagai buzzer.

"Kami tidak menggunakan jasa buzzer untuk mendiskreditkan opini masyarakat khususnya terkait apa yang tengah ramai diperbincangkan belakangan ini," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (6/5).

Nirwala mengatakan kerja sama dengan influencer tersebut bertujuan memaksimalkan jangkauan publisitas dan menyederhanakan informasi agar dapat lebih mudah dipahami masyarakat secara praktis.

Selain menggandeng beberapa influencer, Bea Cukai katanya juga secara aktif memberikan edukasi dan sosialisasi bagi masyarakat.

"Layaknya organisasi lain yang memahami pentingnya peran media sosial dan influencer dalam membantu menyebarkan dan menyederhanakan informasi yang kami miliki, kami juga turut mengoptimalkan penggunaan fungsi-fungsi tersebut," ujarnya.