RN - Klinik kecantikan di Jakarta banyak yang nakal. Mereka menjual skincare dengan kandungan berbahaya.
Alhasil, banyak cewek yang akhirnya gatal-gatal hingga wajahnya bejendol atau bopeng. Bahkan, banyak juga yang kulitnya kering dan terbakar.
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Jakarta akui banyak klinik kecantikan nakal yang menjual skincare dengan kandungan berbahaya.
BERITA TERKAIT :Wang Tong Dan Tongkat Arab Bahaya, Obat Herbal Rawan Ginjal
Kosmetik Ilegal Cina & Thailand Marak, Ngarep Muka Glowing Malah Brutus?
Dalam operasi terakhir yang dilakukan di Jakarta tahun 2024 ini, ditemukan ada tujuh dari 35 klinik kecantikan yang diperiksa kedapatan menjual skincare dengan kandungan yang dilarang.
Kepala BBPOM Jakarta, Sofiyani Chandrawati Anwar menyebut selain menjual kandungan skincare berbahaya, klinik kecantikan yang diperiksa itu bahkan juga banyak menjual produk obat etiket biru yang seharusnya tak bisa dijual sembarangan alias harus diresepkan langsung oleh dokter.
"Untuk sarana klinik kecantikan ini kebanyakan sarana tersebut, pendaftarannya itu atau izinnya itu adalah sarana klinik kesehatan, klinik utama atau pratama,"
"Kesulitan kita itu tidak ada data-data yang menyatakan bahwa klinik kecantikan di Jakarta ini ada berapa jumlahnya," kata Sofiyani saat dihubungi, Senin (13/5/2024).
Terkait banyaknya jumlah klinik kecantikan di Jakarta, ia mengakui pihaknya kesulitan dalam mendata lokasi tempat praktek klinik tersebut.
Hal ini dikarenakan mayoritas klinik iyu berkedok sebagai klinik kesehatan.
Oleh karena itu, ia pun menduga masih banyak klinik kecantikan nakal di pasaran yang menjual skincare berbahaya selain klinik yang telah diperiksa BBPOM.
Di sisi lain, Sofiyani menyebut pihaknya juga pernah menindak sejumlah tempat yang menjadi tempat pembuatan kosmetik ilegal.
Disebutkan, banyak lokasi yang digunakan para produsen nakal justru berada di kawasan apartemen sehingga menyulitkan BBPOM dalam melakukan penindakan.
"Kalau tempat produksi itu sekarang mengarahnya di daerah-daerah apartemen. Jadi, untuk akses kan kita semakin sulit ya," tuturnya.
Sekadar informasi, BPOM sebelumnya telah mengumumkan 130 daftar skincare yang mengandung merkuri berdasarkan hasil pengawasan BPOM periode September 2022 hingga Oktober 2023.
Selain merkuri, ada skincare yang non merkuri namun tetap berbahaya jika digunakan dalam jangka panjang, salah satunya seperti asam retinoat mengakibatkan kulit kering, rasa terbakar.