RN - Maraknya DBD membuat Pemprov DKI Jakarta pusing. Mereka akan melakukan implementasi pelepasan nyamuk aedes aegypti mengandung wolbachia di Jakarta Barat (Jakbar).
Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat (Jakbar) menjadi lokasi pertama uji coba pelepasan nyamuk aedes aegypti mengandung wolbachia.
Wolbachia diklaim mampu menghadang nyamuk DBD. Wolbachia adalah bakteri simbiotik yang terjadi secara alami pada banyak serangga.
BERITA TERKAIT :2.229 Kasus DBD Di Jaktim, Wali Kota M Anwar Diminta Fokus
Bakal Dihajar Hujan, Warga Jakbar Harus Tingkatkan Kewaspadaan Terhadap Banjir
Meskipun Wolbachia tidak ditemukan secara alami pada Ae. aegypti, Wolbachia telah berhasil ditransfer ke dalam tubuh nyamuk dan telah terbukti mengurangi penularan berbagai virus termasuk demam berdarah, Zika, chikungunya, dan demam kuning.
Adapun kasus DBD di Jakarta, tercatat hingga saat ini sekitar 7.142 kasus pada Mei 2024. Di Jakbar tercatat ada 1.124 kasus demam berdarah dengue (DBD).
"Daftar pertama ada di Jakarta Barat, kita mulai dari Kecamatan Kembangan. Saat ini, belum kita mulai, masih persiapan. Jika semuanya siap, termasuk masyarakat, baru kita akan melepaskan nyamuk," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, Senin (10/6/2024).
Sampai saat ini belum ada kepastian waktu pelepasan nyamuk aedes aegypti mengandung wolbachia dilakukan.
Merujuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes), wolbachia dalam tubuh nyamuk aedes aegypti bisa menurunkan replikasi virus dengue sehingga dapat mengurangi kemampuan nyamuk tersebut sebagai penular demam berdarah.
Ani mengatakan pelepasan nyamuk aedes aegypti mengandung wolbachia menjadi salah satu upaya untuk mengendalikan angka kasus DBD, selain kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan lainnya yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.